Bagar Hiu, Kuliner Khas Bengkulu Favorit Presiden Soekarno


Ilustrasi penampakan menu Bagar Hiu. (Website/Mijil.id)
Merahputih.com - Menyantap daging hiu merupakan tradisi masyarakat Bengkulu. Menu makanan ekstrem itu disebut Bagar Hiu.
Kuliner ini ada tidak lepas dari letak provinsi yang berdekatan dengan laut. Tepatnya di pesisir barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.
Bagar Hiu telah menjadi masakan yang diturunkan turun temurun. Makanan dengan bahan utama daging hiu ini memiliki cita rasa pedas dan asam.
Bagar, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti gulai daging yang tidak bersantan. Penamaan ini juga merujuk pengolahannya, di mana kuliner ini tidak menggunakan santan namun sekilas seperti rendang.
Dalam pengolahan, rempah alami diperlukan untuk menambahkan cita dasa yang autentik. Seperti laos, kunyit, serai, kemiri, kapulaga, ketumbar, kayu manis.
Baca juga:
Bahan rempah itu sekaligus meminimalisir bau amis daging hiu. Tapi sebelum bercampur dengan rempah tersebut, lebih awal daging hiu akan dimarinasi dengan jeruk nipis dan direbus.
Jenis hiu yang paling populer diambil ada Punai. Alasannya, dari segi aroma, amis dagingnya tidak terlalu kuat.
Pembuatan
Pertama-tama haluskan cabai merah dan potong tipis bawang merah, bawang putih dan daun bawang. Siapkan kelapa halus yang sudah disangrai.
Tumis bawang merah dan bawang putih sampai wangi, masukkan cabai. Masukkan kelapa parut sangrai yang sudah dihaluskan.
Masukan rempah. Aduk semua bahan sampai tercampur rata. Tambahkan garam. Siram dengan air secukupnya. Biarkan daging empuk sempurna.
Ketika matang, Bagar Hiu tampak seperti rendang. Tapi cita rasanya tetap beda sebab tidak menggunakan air santan.
Baca juga:
Soekarno Pecinta Bagar Hiu
Sosok Presiden pertama Indonesia Soekarnp adalah pencinta menu Bagar Hiu. Perkenalan Sukarno dengan Bagar Hiu dimulai saat ia diasingkan ke Bengkulu 1938-1942.
Klaim lain menyebutkan Sukarno mengetahui menu Bagar Hiu dari mertuanya, orang tua dari Famawati yang merupakan orang Bengkulu. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut

Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda

Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber

Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa
