Ayah dan Ibu Ingat! Kelebihan Berat Badan Pada Bayi Berpotensi Terkena Penyakit Degeneratif

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 Juli 2024
Ayah dan Ibu Ingat! Kelebihan Berat Badan Pada Bayi Berpotensi Terkena Penyakit Degeneratif

Bunda, hindari pemberian madu untuk bayi di bawah satu tahun. (Foto: Unsplash/Hui Sang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Makanan manis saat ini jadi pilihan orang tua untuk diberikan pada anak. Bahkan, diberikan kepada bayi, yang bisa menyebabkan obesitas.

Padahal, seringkali merupakan jenis makanan yang tidak sehat, contohnya bubur bayi instan yang bebas dijual di pasaran. Bubur tersebut memiliki kandungan yang berbeda jauh dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) alami yang dibuat untuk anak usia enam sampai 24 bulan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebutkan bayi yang obesitas atau kelebihan berat badan berpotensi terkena penyakit degeneratif.

"Beberapa riset menunjukkan bahwa bayi gemuk berpotensi terserang penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes di saat usianya dewasa. Jadi, yang ideal itu bentuk tubuh proporsional," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/7).

Baca juga:

Penderita Obesitas tak Bisa Serta-Merta Melakukan Body Contouring

Ia mengingatkan, agar orang tua atau pengasuh waspada dan tetap berhati-hati jika bayi terindikasi stunting diberikan asupan terus-menerus sehingga berat badannya melebihi batas normal.

"Bayi gendut disangka sehat, hati-hati. Ketika bayi usia di bawah dua tahun (baduta) terindikasi stunting, setelah itu tubuhnya gendut karena asupan makanannya, tetap harus hati-hati," ujarnya.

Untuk menunjang kecerdasan otak dan menjaga asupan demi kesehatan tubuh bagi bayi dan remaja, makanan yang dikonsumsi tidak harus berharga mahal karena makanan yang bergizi dan kaya dapat diperoleh dengan mudah.

"Makanan yang bagus belum tentu mahal. Daging sapi mengandung lemak jenuh, sedangkan ikan tidak mengandung lemak jenuh, tetapi kandungan utamanya tinggi protein dan dibutuhkan bagi pertumbuhan. Ikan lele misalnya, jauh lebih murah dari daging sapi tapi lebih bagus (kandungan gizinya)," ucapnya.

Baca juga:

2045, Indonesia Diprediksi Masuk 10 Besar Obesitas Dunia

Hasto menegaskan agar para remaja lebih hati-hati saat membeli makanan, apalagi jajanan kegemaran banyak orang seperti cilok dan seblak yang banyak dinikmati hanya karena rasanya saja, bukan kandungan gizinya.

"Cilok bagus asalkan diisi ikan atau telur, tetapi isinya harus kelihatan agar kita yakin, kalau hanya rasanya saja, tidak terlihat isinya, itu sangat berbahaya. Makan cilok bisa ciloko (celaka) kalau tidak betul-betul tahu isinya," ucapnya.

Selain itu, salah satu makanan sehat yakni hamburger yang isinya jelas dan bergizi seperti daging, telur, dan sayur. (*)

#Makanan #Obesitas
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Pelaku usaha diminta untuk tidak menjual produk terkait dan menarik produk terkait agar tidak dipajang di instalasi.
Dwi Astarini - Senin, 08 Desember 2025
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Fun
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
CasaLena Jakarta memperkenalkan menu lunch dan dinner terbaru mulai 1 Desember 2025, menghadirkan pengalaman kuliner Latin American Grill yang lebih fokus dan premium.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
Indonesia
Menkeu Purbaya Didesak Lindungi Produsen Food Tray Lokal dari Gempuran Produk Impor
Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, didesak untuk melindungi food tray lokal dari gempuran produk impor.
Soffi Amira - Rabu, 12 November 2025
Menkeu Purbaya Didesak Lindungi Produsen Food Tray Lokal dari Gempuran Produk Impor
Indonesia
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Masyarakat banyak mengonsumsi makanan serta minuman yang mengandung kadar lemak, gula, dan garam tinggi.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Indonesia
Viral Bakso Remaja Gading Solo Non-Halal, Begini Respons Pemilik Warung
Bakso Remaja Gading Solo ditutup oleh Satpol PP karena non-halal. Namun, hal itu masih menunggu hasil laboratorium.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Viral Bakso Remaja Gading Solo Non-Halal, Begini Respons Pemilik Warung
Lifestyle
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
Nasi Megono dari Kota Pekalongan memiliki cita rasa yang istimewa dan unik dibandingkan Megono dari daerah lain di sekitarnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
Indonesia
Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur
Menu MBG pangsit goreng di SD Depok mendadak viral. BGN menyebutkan, bahwa pangsit tersebut berisi tahu, telur, dan ayam.
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur
Fun
Daftar Promo 17 Agustus 2025: Diskon Spesial Kemerdekaan dari Minuman, Makanan, hingga Fashion!
Promo Kemerdekaan, Minuman, Makanan, Fashion, dari Chatime hingga Timberland banjir diskon, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 16 Agustus 2025
Daftar Promo 17 Agustus 2025: Diskon Spesial Kemerdekaan dari Minuman, Makanan, hingga Fashion!
Indonesia
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, angka tersebut hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI pada 2024.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Juli 2025
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Bagikan