Australia Tidak Akan Lagi Menanggung Biaya Karantina Pelancong


Sementara diterapkan ke pelancong yang tiba di Bandara Sydney. (Foto: Unsplash/Tyler Duston)
SUDAH berbulan-bulan pemerintah Australia membiayai ongkos karantina di hotel selama 14 hari bagi para pelancong. Namun kini Australia memutuskan untuk tidak akan lagi membayar tagihan karantina.
Pemerintah New South Wales (NSW), di negara bagian dengan populasi terpadat di Australia, mengumumkan bahwa mulai Sabtu, 18 Juli, para pelancong yang tiba di Bandara Sydney melalui penerbangan internasional harus membayar biaya karantina sendiri.
Baca juga:

Laman T+L menuliskan sejak sistem karantina hotel dimulai pada akhir bulan Maret lalu, lebih dari 35 ribu warga negara Australia dan penduduk tetap telah melewati proses karantina.
"Para wajib pajak NSW sejauh ini telah membayar sebagian besar tagihan. Menghabiskan lebih dari Rp962 miliar dihabiskan untuk akomodasi karantina. Menampung pelancong internasional yang kembali ke Australia," kata Perdana Menteri Gladys Berejiklian dalam siaran pers. "Penduduk Australia telah diberi banyak waktu untuk pulang ke rumah. Kami rasa adil jika mereka menutupi sebagian biaya akomodasi hotel mereka."
Mulai tanggal 18 Juli, pelancong internasional yang tiba di Bandara Sydney harus membayar sekitar Rp 30 juta untuk karantina wajib 14 hari mereka. Mereka yang bepergian dalam kelompok akan dapat membayar biaya lebih rendah. Tambahan orang dewasa hanya membayar sekitar Rp 10 juta. Untuk tambahan anak sekitar Rp 5 juta. Anak-anak di bawah usia tiga tahun tidak perlu membayar karantina.
Baca juga:
Belum Ada Vaksin COVID-19, Pantai Rio de Janeiro Masih Tutup

Biaya itu termasuk akomodasi dan makanan untuk keseluruhan 14 hari karantina wajib. Pelancong yang membeli tiket kembali ke Australia sebelum tanggal 12 Juli tidak perlu membayar biaya karantina. Pelancong yang mengalami kesulitan keuangan, mungkin akan memenuhi syarat untuk paket pembayaran.
Saat ini, satu-satunya yang diizinkan masuk ke Australia adalah warga negara, penduduk, atau keluarga dekat. Australia berpotensi tetap tertutup bagi pelancong internasional hingga tahun 2021. Walaupun rencana pembukaan kembali dan jadwal sedang dibicarakan.
Australia melaporkan 9.980 kasus virus corona. Sebanyak 108 orang meninggal, menurut data Universitas Johns Hopkins. Setelah wabah kedua di pinggiran kota Melbourne, daerah itu dilockdown kedua yang berlangsung hingga setidaknya tanggal 29 Juli. (lgi)
Baca juga:
Bandara London Heathrow Akan Memulai 'Test On Arrival' Untuk Pelancong
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul

Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat

Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025

Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia](https://img.merahputih.com/media/90/0a/0c/900a0cc4f6d98118127f946351fa8135_182x135.jpeg)
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia

YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo](https://img.merahputih.com/media/95/ed/45/95ed45503b0718919c736f269696aceb_182x135.jpg)