Australia Kecewa Jepang Bakal Buru Paus Sirip


Ilustrasi paus. (Foto: Unsplash/Richard Sagredo)
MerahPutih.com - Pemerintah Australia sangat kecewa dengan keputusan Jepang untuk menambahkan spesies paus yang akan menjadi target berburunya, yakni paus sirip.
Tanya Plibersek, menteri lingkungan hidup Australia menyerang keputusan Jepang untuk memburu paus sirip, paus terpanjang kedua di dunia dan dianggap rentan.
Pemerintah Jepang minggu ini mengonfirmasi pihaknya akan mengizinkan penangkapan hingga 59 paus sirip dalam perburuan komersial, yang dibatasi pada zona ekonomi negara tersebut.
Kapal pemburu paus baru Jepang, Kangei Maru, sedang dipersiapkan untuk perburuan perdananya dan memiliki dek yang cukup panjang untuk mengangkut paus sepanjang 25 meter.
Baca juga:
Laleilmanino Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan di Hari Hutan Sedunia
“Australia sangat kecewa dengan keputusan Jepang untuk memperluas program perburuan paus komersial dengan menambahkan paus sirip,” kata Plibersek, dikutip dari The Guardian, Jumat (2/8).
Jepang meninggalkan Komisi Perburuan Paus Internasional (IWC) pada tahun 2019 setelah membunuh paus berdasarkan klausul yang mengizinkan perburuan paus untuk penelitian ilmiah.
Jepang sudah menangkap paus Bryde, paus minke, dan paus sei. Jumlah paus sirip di seluruh dunia diperkirakan meningkat, tetapi masih rentan menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam. Mamalia raksasa ini dapat hidup hingga 90 tahun.
“Australia menentang semua perburuan paus komersial dan mendesak semua negara untuk mengakhiri praktik ini," kata Plibersek.
Baca juga:
Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Pakai Buah Lerak untuk Sabun Cuci
Darren Kindleysides, seorang aktivis paus dan kepala eksekutif Masyarakat Konservasi Laut Australia, menyebut perburuan tersebut tidak manusiawi, kejam, dan tidak perlu.
“Australia memiliki sejarah panjang dan bipartisan dalam menentang perburuan paus komersial dan kami berharap Australia akan mengambil sikap tegas saat IWC bertemu bulan depan di Peru," ujar Kindleysides. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan Berhasil Rekam Video Cumi Raksasa di Laut Dalam, Bentuknya Transparan dan saat Masih Kecil Berukuran 30 Sentimeter

Spesies Baru Cicak Jarilengkung Ditemukan, Habitatnya Hidup di Wilayah Urban Jatim

Ikan Laut Dalam Oarfish Muncul di Permukaan Pantai Meksiko, Warga Khawatir Ada Bencana karena Sering Disebut sebagai 'Ikan Kiamat'

BRIN Identifikasi 98 Taksa Baru Flora, Fauna, dan Mikroorganisme Sepanjang 2024

Menjaga Asa Hasil Tangkapan Nelayan Rajungan

BRIN Ungkap 22 Persen Karang Punah di 2100

Australia Kecewa Jepang Bakal Buru Paus Sirip

Penelitian: Ubur-ubur Sisir Hewan Paling Tua di Dunia

Karakter Antagonis di 'Lord of the Rings' Jadi Inspirasi Nama Genus Baru Kupu-Kupu

Diburu Berlebihan, Populasi Kura-Kura Kepala Besar Hanya Tersisa Ratusan
