Australia Beli Kapal Nuklir, Rivalitas AS dan Tiongkok di Indo-Pasifik Meningkat

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 September 2021
Australia Beli Kapal Nuklir, Rivalitas AS dan Tiongkok di Indo-Pasifik Meningkat

Australia. (Foto: Tangkapan Layar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kemitraan keamanan trilateral yang terjalin antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat melalui kesepakatan pembelian kapal selam bertenaga nuklir, diyakini akan meningkatkan rivalitas di kawasan.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Mahendra Siregar menyampaikan,pembentukan kerja sama keamanan antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia atau dikenal dengan AUKUS pada tanggal 15 September, dilihat sebagai manifestasi rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok (China) di kawasan Indo-Pasifik.

"Karena itu, diprediksi isu terkait kondisi di kawasan Indo-Pasifik akan mewarnai situasi pada tahun 2022," katanya.

Baca Juga:

Gempa 6,0 Magnitudo Guncang Australia

Sementara itu, Rusia meyakini jika pembentukan AUKUS, tidak akan memperkuat stabilitas dan perdamaian di kawasan.

"Kami telah melihat rencana yang diumumkan oleh Australia untuk membangun kapal selam tenaga nuklir sebagai bagian dari kemitraan keamanan ini. Tentu saja ada beberapa aspek dari perkembangan ini," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, dalam konferensi pers yang diselenggarakan dari Jakarta, Rabu (22/9).

Aspek pertama yang diperhatikan oleh Rusia, adalah pembentukan kerja sama dengan struktur yang eksklusif di Asia Pasifik, seperti ‘the quad’ (beranggotakan AS, India, Jepang dan Australia), dan kemitraan trilateral yang baru ini, tak akan memperkuat stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia-Pasifik.

“Karena contoh-contoh tersebut bukanlah struktur atau organisasi yang inklusif di mana semua negara dapat berpartisipasi, ini semacam klub eksklusif untuk beberapa negara saja, tentunya struktur semacam ini tak akan membawa perdamaian dan keamanan di kawasan,” katanya.

Selain itu, Rusia juga turut memperhatikan komitmen Australia terkait pemenuhan kewajiban non-proliferasi nuklir.

"Kami berharap Canberra memastikan kerja sama antar-badan yang penting untuk memastikan tak ada risiko-risiko proliferasi nuklir," ujarnya.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers Kedubes Rusia yang digelar dari Jakarta, Rabu (22/9/2021). (ANTARA/Aria Cindyara)
Caption

Dubes meyakini, kemitraan baru itu tak dapat berkontribusi dalam memastikan sentralitas ASEAN dalam urusan regional.

"Kita tahu bagaimana sikap negara-negara ASEAN dan keinginan mereka untuk bebas dari nuklir,” ujarnya.

AS, Inggris, dan Australia telah mencapai kesepakatan keamanan trilateral, di mana AS dan Inggris akan memberikan Australia teknologi kapal selam bertenaga nuklir. Kesepakatan itu telah memicu kemarahan Prancis, karena Australia membatalkan pesanan kapal selam konvensional senilai puluhan miliar serta Tiongkok. (Pon)

Baca Juga:

Rencana Australia Bikin Kapal Selam Nuklir Bikin Panas Kawasan, Indonesia Prihatin

#Australia #Senjata Nuklir #Tiongkok #Amerika Serikat #Kemenlu
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Indonesia
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah membentuk direktorat jenderal yang baru khusus menangani perekonomian, dianggap menjadi upaya strategis mengurusi bisnis dengan negara luar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Indonesia
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Nilai ekspor produk tetes tebu Indonesia ke dunia pada Januari–September 2025 adalah USD 3,48 juta. Negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah Guinea, Somalia, Siera Leone, Pantai Gading, dan Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Dunia
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
 Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Dunia
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Indonesia
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Pasti
Kemenlu mencatat ada 140 WNI yang bekerja dan tinggal di Wang Fuk Court dengan status Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sektor domestik.
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Pasti
Bagikan