Atase Perdagangan Indonesia di Den Haag Promosikan 36 Varietas Kopi Indonesia


Atase Perdagangan Indonesia di Den Haag mempromosikan 36 varietas kopi khas produk 22 petani dari berbagai daerah di Indonesia dalam gelaran Indonesia Coffee Cupping (ICC) 2021 di Den Haag, Belanda. (
MerahPutih.com - Atase Perdagangan (Atdag) Indonesia di Den Haag promosikan 36 varietas kopi khas produk 22 petani dari berbagai daerah di Indonesia dalam gelaran Indonesia Coffee Cupping (ICC) 2021 di Den Haag, Belanda. Pada ajang tersebut, para peserta dapat bertemu dengan produsen dan pemasok kopi dari Indonesia secara virtual.
"Walaupun COVID-19 membatasi pergerakan dan aktivitas perdagangan, kita tidak boleh berhenti untuk mempertemukan dan mempromosikan produk kopi Indonesia dengan calon pembeli dari Belanda," ujar Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfas lewat keterangannya, Senin (9/9).
Baca Juga:
Jumlah Sampel Kopi Cup of Excellence Terus Bertambah
Ia memaparkan, melalui ICC 2021, para petani dapat berinteraksi langsung dengan buyers, roasters, dan peserta lainnya meskipun secara virtual dan merupakan wadah bagi para petani kopi Indonesia bertemu dengan importir dan roasters di Belanda.
Atdag di Den Haag Sabbat Christian Jannes mengungkapkan, kopi Indonesia memiliki potensi yang besar di pasar Belanda dan Eropa. Belanda, dengan penduduk sekitar 17 juta jiwa, merupakan salah satu negara konsumen kopi yang cukup besar. Pada 2020, sebagian besar peminum kopi di Belanda mengonsumsi 4 sampai 6 cangkir kopi per hari.
"Kopi merupakan salah satu komoditas penting Indonesia yang diekspor ke Belanda dan Eropa. Meski ada pandemi, ekspor kopi kita ke Belanda masih terus meningkat. Buyers kopi skala besar seperti Daarnhouwer, Starbucks, Douwe Egberts, dan banyak lainnya telah mengambil biji kopi dari Indonesia," kata Sabbat.
Pada 2020, ekspor kopi Indonesia ke Belanda mencapai 5,6 juta dolar AS, dengan kenaikan sekitar 23,4 persen setiap tahunnya selama 5 tahun terakhir. Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke- 4 di dunia. Pada 2020 produksi kopi Indonesia diperkirakan mencapai 754 ribu ton, naik 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 660 ribu ton.
Pada ICC 2021, KBRI Den Haag memfasilitasi petani kopi Indonesia untuk mendapatkan sertifikat cupping. Dalam proses sertifikasi, kopi petani Indonesia yang baru dipanen dikirim dan diuji kualitasnya di laboratorium.

"Berdasarkan hasil uji tersebut, kami memberikan sertifikat cupping yang dapat digunakan petani untuk mempromosikan kopi mereka ke pembeli internasional. Sertifikat tersebut diharapkan akan meningkatkan nilai jual kopi Indonesia di Belanda dan Eropa," terang Sabbat.
Beberapa buyers seperti Daarnhouwer dan Four Trade BV telah menyampaikan minatnya untuk membeli kopi Indonesia. Daarnhouwer merupakan salah satu pembeli kopi utama dari Indonesia. Kebutuhannya setiap bulan mencapai 20 kontainer. Sementara Four Trade BV saat ini sedang mencari kopi robusta sebanyak 10 kontainer dari Indonesia.
"KBRI Den Haag akan menindaklanjuti minat buyers yang hadir dalam acara ICC 2021 dan buyers potensial lainnya yang berhalangan hadir pada saat acara dengan mengirimkan sampel dari petani sehingga dapat dilakukan penjajakan dan pengujian lebih lanjut," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Rekomendasi Mesin Kopi Rumahan Terbaik
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Brad Pitt dan Taika Waititi Bikin Iklan, Padukan Humor dan Kopi Perfetto

The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik

Kemendag Lepas 57,6 Ton Kopi dari Subang ke China Rp 4,3 Miliar

Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

Pemerintah Belanda Rekomendasikan Orangtua Larang Anak Di bawah 15 Tahun Main TikTok dan Instagram, Cegah Kecemasan dan Gangguan Tidur

Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan

Indonesia-Belanda Teken Kerja Sama Teknologi Pertanian Hingga Pengolaan Air

Kekayaan Indonesia Hilang Sampai Rp 502 Ribu Triliun saat Dijajah Belanda, Prabowo: Setara 18 Kali PDB
