AS, Mesir, dan Qatar Upayakan Gencatan Senjata di Gaza
AS, Mesir, dan Qatar sedang negosiasi gencatan senjata di Gaza. Foto: Unsplash/Ahmed Abu Hameeda
MerahPutih.com - Mesir bersama Amerika Serikat (AS) dan Qatar, kini sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di tengah perang Israel di Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, Jumat (19/4).
"Penting bagi Hamas dan Israel untuk menunjukkan keinginan politik, bertanggung jawab mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan melindungi warga sipil," ujar Shoukry kepada penyiar pemerintah SABC di Pretoria setelah bertemu mitra Afrika Selatan, Naledi Pandor.
Baca juga:
Israel Serang Iran, Mesir Kebut Upaya Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza
Mesir, Qatar, dan AS juga sudah melakukan negosiasi gencatan senjata dan mengakhiri perang Israel yang dimulai pada Oktober.
“Penting bagi kami untuk terus fokus pada kehidupan dan keselamatan rakyat Palestina. Setelah lebih dari 33.000 orang terbunuh, yang di antaranya 20.000 perempuan dan anak-anak. Ini sangat mengerikan dan harus dihentikan. Kita harus mencapai gencatan senjata, memulangkan sandera dan tahanan,” katanya.
Shoukry juga menyebutkan, perlunya menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza dan harus diakui, bahwa pemindahan paksa merupakan kejahatan perang.
“Kita harus mendapatkan kembali perdamaian dan keamanan serta cakrawala politik untuk memberikan hak-hak sah rakyat Palestina dan pembentukan negara mereka sejalan dengan Juni 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Shoukry.
Baca juga:
Joe Biden Tegaskan AS Tidak Ikut Kirim Serangan Balasan ke Iran
Mengenai meningkatnya permusuhan antara Israel dengan Iran, ia mengatakan "negara-negara di wilayah itu layak berada dalam kedamaian, keamanan, stabilitas dan hidup berdampingan dengan rukun dan bekerja sama."
Shoukry juga mengatakan, Mesir telah memberi peringatan mengenai eskalasi yang mengarah kepada konflik yang lebih luas di kawasan itu yang membahayakan keamanan negara manapun.
Bahkan, sudah ada kerugian terhadap perekonomian global dengan adanya aktivitas militer di Laut Merah, yang juga harus ditangani.
Sementara itu, Naledi Pandor menjelaskan, isu terpenting bagi komunitas internasional saat ini adalah keselamatan dan nyawa warga Palestina.
“Kita harus mencapai gencatan senjata, tujuan kita adalah melindungi seluruh rakyat Palestina dan mengakhiri pembantaian dan penyerangan terhadap warga Palestina yang menjadi fokus utama dan kami selalu mengatakan bahwa kami tidak ingin melihat peningkatan permusuhan. - dunia tidak membutuhkannya," kata Pandor.
"Yang kita butuhkan adalah perdamaian. Yang kita butuhkan adalah stabilitas, keamanan dan kita perlu memastikan tragedi mengerikan ini segera berakhir,” tambahnya. (*)
Baca juga:
Tewaskan 14.000 Anak di Gaza, Erdogan: Israel Lampaui Hitler
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
20 Ribu TNI Dikirim ke Gaza: Jatah Terbesar AD 60%, 3.650 Personel dari AU
Tak Hanya 20 Ribu Prajurit, Pesawat dan KRI TNI Juga Ikut Misi Gaza
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Dewan Keamanan PBB Putuskan Kirim Pasukan ke Gaza, Indonesia Siap Berkontribusi