AS Desak Israel Tiadakan Pengawalan Militer Pemukim Yahudi di Tepi Barat


Pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel dalam aksi protes menentang ekspansi permukiman Yahudi di Tepi Barat, Palestina. ANTARA FOTO/Xinhua/Nidal Eshtayeh
MerahPutih.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak Israel berhenti menggunakan pasukan militer untuk mengawal para pemukim Yahudi di kawasan Tepi Barat.
"Kami membahas dengan para pejabat senior, militer dan sipil, di pemerintahan Israel untuk menghentikan praktik unit tentara yang mengawal pemukim, yang mereka lakukan saat itu," kata Asisten Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Barbara Leaf, kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, dilansir dari Antara, Jumat.
Leaf menekankan klaim dalam kesaksiannya Israel telah mengurangi aktivitas ini, tetapi belum sepenuhnya menghentikan pengawalan militer untuk pemukim Yahudi.
"Kami benar-benar meminta Israel untuk melipatgandakan upaya mereka untuk menurunkan angka ini. Kami telah melihat penurunannya, tetapi ini belum dihentikan," kata Leaf.
Baca juga:
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada akhir April mengatakan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina merupakan hambatan bagi solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina maupun penyelesaian damai situasi di Timur Tengah secara keseluruhan.
Sebelumnya, Pemerintah Israel dikabarkan membatalkan rencananya melakukan serangan besar-besaran ke Rafah di Jalur Gaza setelah mendapat tekanan dari AS.
"Bisa dikatakan bahwa Israel telah memperbarui rencana mereka. Mereka telah memikirkan banyak kekhawatiran yang telah kami sampaikan. Ini adalah diskusi dan percakapan yang sedang berlangsung. Ini konstruktif," kata sang pejabat senior AS, dikutip Media Inggris, The Telegraph
Pernyataan pejabat senior AS itu merujuk pada pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Yerusalem pekan lalu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral

Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional

Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel

Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia

Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
