Aroma Terapi Tentukan Keberhasilan Diet


Efek aroma terapi untuk diet (Sumber: Oexels/Karolina Grabowska)
AROMA memiliki efek yang begitu kuat bagi tubuh. Aroma dapat memicu respons emosional dan bahkan fisik. Aroma tertentu dapat membantu mengubah suasana hati dan 'memindahkan' kita dari satu keadaan pikiran ke keadaan pikiran lainnya.
Aroma juga memiliki kaitan yang begitu erat dengan berat badan, loh! Demikian teori yang ditemukan oleh Alan Hirsch, MD. Dalam penelitian penurunan berat badan terbarunya dalam Smell and Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, ia mengungkapkan aroma tertentu dapat membuat proses penurunan berat badan menjadi efektif.
Baca juga:
Mengapa Jangan Menunda Periksa Kesehatan Jantung Sedini Mungkin!

Penelitian tersebut dimulai ketika Hirsh memperhatikan bahwa pasien sering mengalami kenaikan berat badan setelah kehilangan kemampuan untuk mencium. Hirsch bertanya-tanya apakah dengan melakukan sebaliknya akan menghasilkan efek yang kontradiktif? Dari rumusan permasalahan tersebut, ia membuat hipotesa bahwa aroma dan rasa dapat menyebabkan penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan.
"Bau dan rasa terkait erat," kata Hirsch dikutip dari WebMD. Dirinya mengatakan 90% orang menilai rasa makanan dari baunya.
Baca juga:
Ia pun mencoba mengambil perumpaan dari program acara ekstrem Fear Factor. Ketika peserta kesulitan mengonsumsi makanan ekstrem seperti cacing atau kecoa, mereka cenderung menutup hidungnya. "Ketika kamu tutup hidung saat makan sesuatu kamu akan kesulitan untuk merasakan rasa makanan," terangnya.
"Secara anatomis, ada hubungan antara hidung dan otak," terangnya. Alasan orang merasa kenyang adalah karena itu datang dari otak kita bukan perut kita. Otak yang menafsirkan apakah kita sudah cukup makan atau belum. Itu didasarkan pada seberapa banyak makanan yang masuk ke mulut, serta seberapa banyak kita mencium dan merasakan.

Bukankah mencium aroma manis justru akan memancing lapar kita? Hirsch justru mengungkapkan fakta sebaliknya! Dirinya coba memberikan permen kepada mahasiswa kedokteran. Selanjutnya, dia menyuruh mereka untuk mengendus permen 10 kali saat lapar dan kemudian mengembalikannya ke meja mereka. Mereka justru tidak menginginkannya lagi.
Setelah mempelajari lebih dari 3.100 pelaku diet, ia menemukan bahwa orang yang menggunakan aroma terapi manis kehilangan rata-rata 30 pon dalam enam bulan, sedangkan pelaku diet tradisional hanya kehilangan 6 pon.
Ia menjelaskan bahwa aroma membuat tubuh merasa lebih cepat kenyang dengan mengelabui otak.
"Ini mungkin hanya bertindak sebagai mekanisme perpindahan, jadi alih-alih mengambil donat, kamu akan mencium aromanya," sebutnya. Selain itu, aroma mungkin membantu memuaskan hasrat, atau mengendus mungkin mengingatkan orang pada diet untuk tidak makan. (Avia)
Baca juga:
Mengapa Orang Nunda Bayar Utang Justru Lebih Galak Saat Ditagih
Bagikan
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!

Terinspirasi dari Keindahan Lautan Indonesia, Scarlett Rilis Parfume Terbaru

Tak Perlu Lagi Beli Obat Sakit Kepala, Sembuhkan Migran Pakai Cara Ini

Tiga Aroma Khas Ini Mewakili Kekayaan Alam Indonesia

Parfum Wangi Mayones, Seperti Apa Aromanya?

Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti

Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh

10 Buah Terbaik untuk Memulai Diet, Lengkap dengan Kandungan dan Manfaatnya

Alpukat vs Apel: Mana yang Lebih Bagus untuk Diet?
