Arab Saudi Tahan Seorang Miliarder Palestina


Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz bersama Putra Mahkota Mohammed bin Salman. (Twitter/hrhpsauds)
MerahPutih.Com - Seorang miliarder Palestina Sabih al-Masri ditahan otoritas Arab Saudi untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi sejumlah pangeran Arab. Sabih al-Masri yang juga kepala Bank Arab terbesar di Yordania itu diamankan setelah lawatan bisnis ke Riyadh.
Sumber terdekat sang miliarder pada Sabtu (16/12) menyatakan penahanan Masri dilakukan seusai dirinya memimpin pertemuan perusahaan di ibu kota Saudi tersebut.
Mereka mengatakan Masri, warga negara Saudi dan pengusaha paling terkemuka di Yordania dengan bisnis di bidang perhotelan dan perbakan, ditahan setelah menuju ibu kota Saudi itu pekan lalu untuk memimpin pertemuan-pertemuan perusahaan yang ia miliki.
Masri tidak bisa dimintai komentar. Pihak berwajib di Arab Saudi tidak menanggapi permintaan untuk memberikan keterangan.
Orang-orang kepercayaannya mengatakan sebagaimana dilansir Antara Masri telah diperingatkan agar tidak pergi ke Arab Saudi setelah penangkapan massal orang-orang kerajaan, menteri dan pengusaha bulan lalu.
"Ia telah menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bisnis dan mitra-mitranya," kata satu sumber yang dekat dengan soal itu yang tidak menjelaskan atau mengonfirmasi ia ditahan. Sumber keluarga lainnya mengatakan dia ditahan.
Masri, yang berasal dari keluarga saudagar yang terkenal dari Nablus di wilayah pendudukan Tepi Barat, memperoleh keberuntungan dari kemitraannya dengan orang-orang Saudi yang berpengaruh dalam bisnis katering untuk memasok tentara selama operasi militer pimpinan Amerika Serikat untuk menguasai kembali Kuwait dari Irak pada Perang Teluk 1991.
Masri terpilih sebagai pimpinan Bank Arab tahun 2012 setelah pengunduran diri Abdel Hamid Shoman yang keluarganya telah mendirikan bank itu di Yerusalem pada tahun 1930.
Sabih al-Masri juga investor terkemuka di wilayah-wilayah Palestina dengan saham besar di Paltel, sebuah perusahaan saham publik, yang merupakan perusahaan sektor swasta terbesar di Tepi Barat.
Keluarga Masri termasuk keluarga terkaya dari Palestina, dengan mayoritas saham di bisnis real estat, perhotelan, telekomunikasi yang didirikan di wilayah-wilayah tersebut setelah persetujuan pemerintahan dengan Israel tahun 1993.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Aktivis Greta Thunberg Dipukuli dan Dipaksa Cium Bendera Israel Sebelum Dideportasi

Israel Cegat Armada Global Sumud Flotilla Pembawa Bantuan untuk Gaza, DPR: Pelanggaran Hukum Internasional!

Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan

Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak

Paramore Tarik Musik dari Spotify Israel, Tegaskan Solidaritas Kemanusiaan

Baliho Prabowo ‘Sejajar’ dengan PM Benjamin Netanyahu, Kemenlu RI Pastikan belum ada Pengakuan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal

Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina

Presiden Prabowo Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, DPR: Wujud Nyata Amanat Konstitusi

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu
