APKLI: Tanpa PKL di Kawasan Wisata, Ibarat Sayur Tanpa Garam

Rendy NugrohoRendy Nugroho - Selasa, 23 Desember 2014
APKLI: Tanpa PKL di Kawasan Wisata, Ibarat Sayur Tanpa Garam

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Ekonomi - Ketua Umum DPP Asosiasi Pedangan Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsum M. Biomed menyambangi Candi Borobudur yang juga salah satu kejaiban dunia. Dalam kunjungannya tersebut Ali melihat kawasan Candi Borubudur ramai dipadati para Pedagang Kaki Lima (PKL).

Dengan menjadi PKL, para pedagang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Betapa tidak mereka bisa menjajakan aneka cendramata, mulai dari kaos, gantungan kunci, tas hingga minaitur pahatan candi borobudur.

"Lebih daripada itu, PKL di Candi Borobudur mampu mencukupi kebutuhan keluarga secara layak dan membiayai sekolah anak-anak mereka. Tentunya juga PKL di kawasan wisata lain di Indonesia, tegas Ali dalam siarang persnya kepada redaksi, Jakarta Selasa malam (23/12).

Kenyataan di Kawasan Wisata Candi Borobudur ini adalah bukti nyata bahwa PKL mampu jadi daya tarik kunjungan ke kawasan wisata, bukan sebaliknya sebagai biang penyebab rendahnya kunjungan ke kawasan wisata seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu (18/12).

"Bahkan tanpa PKL, Candi Borobudur, juga kawasan wisata lain diseluruh Indonesia laksana sayur tanpa garam, rasanya hambar dan tidak diminati pengunjung," tambah ali yang juga dokter alumnus Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, Jawa Timur.

Masih kata Ali bahwa PKL itu bagian tak terpisahkan dari dunia pariwisata dan budaya bangsa. Memiliki daya tarik tersendiri dan tingkatkan kunjungan ke kawasan wisata. Bukan sebaliknya, PKL distigma biang penyebab rendahnya kunjungan wisata di Indonesia sehingga Presiden Jokowi akan bebaskan kawasan wisata dari PKL.

"Untuk itu, APKLI terus mendesak Presiden Jokowi segera membatalkan rencana bebaskan kawasan wisata dari PKL karena tidak beralasan sama sekali bahkan melanggar Pancasika dan UUD 1945, pungkas Ali yang juga Deklarator Palapa Lima Indonesia.

Di tepi lain Seorang pedangang PKL Suhartini (48) mengaku sudah berjualan di bekas peninggalan kejayaan Dinasi Syaelandra selama 20 tahun lebih. Hasil dari berjualan tersebut sanggup memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Ia juga mengaku tertib dan taat dengan aturan yang berlaku di cagar budaya itu. Terkait dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang akan membebaskan kawasan wisata dari PKL, Suhartini mengaku kaget bukan kepalang.

"Setiap wisatawan yang serta selama 20 tahun berjualan disini tidak melakukan kesalahan, bahkan selalu kerja keras berikan pelayanan yang terbaik dan berupaya tingkatkan daya tarik wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur, pungkas Suhartini yang sangat kental logat jawanya. (MP/BHD)

#Universitas Brawijaya #Pedagang Kaki Lima
Bagikan
Ditulis Oleh

Rendy Nugroho

Berita Terkait

Indonesia
Kembalinya Denyut Ekonomi di Matraman: Pedagang Berbagi Kisah tentang Dampak Kericuhan Mapolres Jaktim dan Harapan untuk Warga Tidak Mudah Terprovokasi
?Para pedagang sempat menutup lapak mereka karena khawatir
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Kembalinya Denyut Ekonomi di Matraman: Pedagang Berbagi Kisah tentang Dampak Kericuhan Mapolres Jaktim dan Harapan untuk Warga Tidak Mudah Terprovokasi
Indonesia
Izinkan Kaki Lima Jualan di Taman 24 Jam, DLH Jakarta Bagi Petugas Jadi 3 Shif Jam Kerja
DLH menjamin kebersihan di taman akan dijaga dengan ketat, meskipun pedagang kaki lima mungkin akan tetap diperbolehkan berdagang selama 24 jam.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 Februari 2025
Izinkan Kaki Lima Jualan di Taman 24 Jam, DLH Jakarta Bagi Petugas Jadi 3 Shif Jam Kerja
Indonesia
Universitas Brawijaya Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Erick Thohir
Prosesi pengukuhan tersebut dilangsungkan di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3).
Andika Pratama - Jumat, 03 Maret 2023
Universitas Brawijaya Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Erick Thohir
Indonesia
Berikut Zona Hijau Berjualan di Luar CFD Sudirman-Thamrin
Pemerintah DKI Jakarta melarang pedagang berjualan di hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.
Zulfikar Sy - Jumat, 10 Februari 2023
Berikut Zona Hijau Berjualan di Luar CFD Sudirman-Thamrin
Bagikan