APKLI Mendesak BUMN agar Lebih Serius Memberdayakan PKL

Aang SunadjiAang Sunadji - Senin, 08 Desember 2014
APKLI Mendesak BUMN agar Lebih Serius Memberdayakan PKL

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Bisnis- Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) mendesak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar lebih serius dalam memberdayakan Pedagang Kaki Lima (PKL).

?Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun M. Biomed mengatakan, ?kapasitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN adalah cukup besar untuk menata dan memberdayakan PKL di seluruh Indonesia. Dana PKBL BUMN dari 2% laba BUMN setiap tahunnya tersebut tidaklah sedikit.

Kabarnya, tak kurang Rp 15 triliun dana program kemitraan BUMN semestinya bisa di akses untuk memperkuat modal usaha PKL. Juga hampir Rp 1 trilyun per tahun dana bina lingkungan BUMN dapat digunakan untuk penataan kawasan dan tingkatkan kapasitas building PKL.

"Namun demikian realita dilapangan hingga saat ini masih jauh dari panggang api," kata Ali dalam siaran persnya kepada redaksi, Senin (8/12).

Ia yang merupakan Ketua Umum Pergerakan Merah-Putih (PMP) Indonesia menambahkan, dana PKBL yang demikian besar tersebut disinyalir diselewengkan oleh pihak-pihak tertentu.

Tak kurang Rp 9,26 trilyun dana PKBL BUMN disinyalir rawan terjadi penyimpangan dalam kurun waktu enam tahun terkahir 2007-2013, hal tersebut diperkuat dengan ucapan Ketua BPK, Rizal Djalil, Juni 2014 lalu.

Disamping tata peraturan dan perundangan yang mengatur penggunaan dana PKBL BUMN tidak tegas dan abu-abu, realita dilapangan seringkali hanya retorika belaka. Sangat sedikit yang konkrit, kecuali Pameran UKM Binaan BUMN, dan ini reduplikasi setiap tahunnya. Pengelolaan Dana PKBL BUMN yang tidak efektif dan kurang transparan dimasa lalu harus dihentikan dan tak boleh terulang lagi.

"Ke depan pemerintah (BUMN) wajib transparan, efektif dan lebih serius mengelola dana PKBL BUMN, khusunya yang dialokasikan untuk menata dan berdayakan PKL, dan menyudahi retorika pencitraan," tegas Ali.

Bekas aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menambahkan, dana program kemitraan BUMN yang tak kurang Rp15 trilyun adalah cukup besar dan dapat dialokasikan untuk kredit tanpa agunan (KTA) bagi 3-7,5 juta PKL dengan plafon Kredit Tanpa Agunan (KTA) Rp 2-5 juta.

Lebih dari itu, KTA modifikasi grameen bank sudah terbukti efektif mendongkrak modal dan pengembangan usaha PKL. Untuk itu, dalam hadapi era pasar bebas ke depan, efektifitas alokasi dana kemitraan BUMN untuk modal dan pengembangan PKL harus jelas karena sangat vital dan strategis agar mereka mampu survival dan bersaing di era AEC 2015 dan Pasar tunggal dunia 2020.

"Untuk itu, APKLI mendesak pemerintah agar mengelola dana PKBL BUMN lebih efektif, tepat sasaran dan transparan, dan mengalokasikan untuk menata dan berdayakan PKL.

Jika ada political will BUMN (pemerintah), maka APKLI menyediakan diri menjadi mitra strategis BUMN (pemerintah) dalam tingkatkan efektifitas penggunaan dana PKBL BUMN yang dialokasikan untuk menata dan memberdayakan PKL. Kredit Tanpa Agunan (KTA) Modifikasi Grameen Bank berbasis komunitas PKL (selektif dan tanggung jawab gandeng renteng) dengan pendampingan dan syaratkan 4 kriteria PKL penerima kredit (berani, disiplin, kerja keras dan miliki solidaritas tinggi) merupakan salah satu solusi konkrit tingkatkan modal dan pengembangan usaha PKL yang berasal dari dana program kemitraan BUMN.

"Demikian juga, APKLI menjamin efektifitas dana bina lingkungan BUMN untuk menata kawasan dan upgrade kapasitas building PKL di seluruh tanah air. Jika hal tersebut dapat terwujud maka BUMN buktikan peran nyata dalam penguatan ekonomi dan mata pencarian rakyat demi tegaknya kedaulatan ekonomi bangsa, prasyarat kokohnya eksistensi dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tutupnya mengakhiri pembicaraan. 

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Aang Sunadji

Coffee is a life

Berita Terkait

Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Fashion
Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Donatella Versace akan beralih ke peran baru sebagai chief brand ambassador.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Maret 2025
 Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Bagikan