Apa Yang Dikatakan Kucing Tentang Karakter Pemiliknya?

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 01 Oktober 2020
Apa Yang Dikatakan Kucing Tentang Karakter Pemiliknya?

Ada korelasi antara pemilik dan kucingnya. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KUCING mungkin tidak sedingin dan seegois yang kita pikirkan. Mereka sebenarnya juga memiliki ikatan dengan pemiliknya seperti anak yang terikat dengan orang tuanya. Oleh karena itu, seperti halnya kepribadian anak yang dipengaruhi oleh kepribadian orang tuanya, kepribadian kucing juga dapat dipengaruhi oleh pemiliknya. Ilmuwan bernama Lauren Finka melakukan studi untuk mengkaji kemungkinan ini.

Finka dan rekan-rekannya berfokus pada Lima Besar Kepribadian Manusia yakni Keterbukaan (Openness), Kehati-hatian/Teliti (Conscientiousness), ekstraversi (Extraversion), Persetujuan (Agreeableness), dan Neurotisme (Neuroticism).

Baca Juga:

Kenali 5 Maksud Kebiasaan dari Kucingmu

kucing
Karakter manusia yang ekstrovert, terbuka, teliti dan persetujuan memiliki kucing yang lebih sejahtera. (Foto: Pexels/nastyasensei)

Mereka berpendapat bahwa pemilik kucing dengan kepribadian neurotisme akan membentuk karakter kucing yang dapat mengakibatkan lingkungan rumah yang kacau dan tidak stabil. "Pada manusia, orang tua dengan neurotisme diprediksi memberikan kesejahteraan yang lebih rendah pada anak-anaknya," jelas Finka.
Sementara sifat-sifat Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness disebut cenderung menghasilkan anak dengan kesejahteraan yang lebih besar.

Sebanyak 3331 pemilik kucing (92% perempuan) berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan Finka. Responden direkrut melalui media sosial, situs web berorientasi kucing, dan kedokteran hewan di London. Responden diharuskan memiliki kucingnya setidaknya selama 6 bulan. Mereka harus menyelesaikan pengukuran Big Five Personality dan menjawab pertanyaan tentang kepribadian, perilaku, kesehatan, dan gaya hidup kucing mereka.

Mereka yang memiliki banyak kucing merespons hanya tentang kucing yang paling mereka kenal. Rata-rata, peserta sangat senang dengan kucing mereka (rata-rata kepuasan = 14,12/15). Hanya 20% melaporkan masalah perilaku dengan kucing mereka, yang didefinisikan sebagai agresif, pengacau rumah, perusak furnitur, dan mencari perhatian.

Hasilnya mengungkapkan hubungan menarik antara kepribadian pemilik kucing dan kepribadian, gaya hidup, dan kesejahteraan kucing.

Baca Juga:

Kucing Rumahan Jangan Dibiarkan di Luar Rumah, Bahayanya bagi Kesehatan

kucing
Pemilik kucing yang neurotik cenderung sulit diprediksi. (Foto: Instagram@Masayuki Oki)

Pemilik kucing yang lebih terbuka akan memiliki kucing yang lebih ramah, tidak agresif, dan memiliki lebih banyak kucing. Namun anehnya, pemilik kucing dengan sifat terbuka justru tidak membiarkan kucingnya untuk berkeliaran di luat rumah dengan bebas. "Penemuan ini sungguh tidak terduga," ujar Finka.

Sementara pemilik kucing yang lebih teliti akan menghasilkan kucing dengan karakter ramah, tenang, dan tidak mudah takut. Sama seperti pemilik kucing yang terbuka, mereka dengan karakter teliti juga cenderung memelihara lebih banyak kucing.

Pemilik kucing yang lebih ekstrover akan mendapatkan peliharaan yang lebih sehat. "Kucing yang mereka pelihara cenderung memiliki berat badan normal," jelasnya. Namun jumlah kucing yang mereka pelihara lebih sedikit. Selain itu, mereka coba menularkan kepribadian ekstrovertnya dengan membiarkan kucing mereka berkeliaran di luar dengan bebas.

Untuk pemilik kucing yang persetujuan menghasilkan karakter kucing yang tidak agresif, percaya diri dan memiliki kucing dengan berat badan normal. "Mereka juga cenderung lebih bahagia dengan kucing mereka," tuturnya.

Baca Juga:

Fakta Menarik Kucing Oyen yang Terkenal Barbar

kucing
Karakter manusia dengn neurotisme akan hasilkan kucing yang agresif atau penakut. (Foto: Pexels/Buenosia Carol)

Adapun kucing orang dengan neurotisme cenderung memiliki kondisi memprihatinkan. Kucing milik mereka cenderung memiliki masalah perilaku dan masalah medis. Masalah perilaku misalnya lebih agresif, mudah cemas atau takut dan gampang stres. Hal itu diperburuk dengan tidak diperkenankannya kucing untuk berkeliaran di luar rumah dengan bebas. Sementara masalah medisnya misalnya kucing mereka memiliki kelebihan berat badan. Orang-orang dengan neurotisme juga memiliki kucing non-pedegree.

Secara keseluruhan, seperti yang diantisipasi, pemilik neurotisme akan menghasilkan kucing dengan kesehatan dan perilaku negatif. Sedangkan ciri-ciri kepribadian lainnya (keterbukaan, kesadaran, ekstraversi, dan keramahan) memprediksi hasil yang positif. Para peneliti mengandaikan bahwa pemilik kucing neurotik mungkin terlalu protektif, otoriter, atau tidak dapat diprediksi.

Mereka tidak tahu mengapa individu neurotik lebih cenderung memiliki kucing non-silsilah. "Mungkin individu-individu ini lebih menyukai kucing yang lebih agresif, cemas, dan menyendiri; dan kurang bersahabat, sifat lebih umum pada kucing non-silsilah," urai Finka.

Memang, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemilik kucing paling bahagia dengan kucing mereka ketika mereka memiliki kepribadian yang cocok. Menariknya, pemilik kucing juga paling bahagia jika kucing mereka berbeda dalam hal dominasi/kepatuhan. (avia)

Baca Juga:

Ternyata Kucing Kenal dengan Nama Mereka, Tapi Suka Cuek

#Kucing #Hewan #Hewan Peliharaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Kucing berwarna oranye itu setelah sempat terlantar usai aksi pejarahan rumah Uya Kuya akhir pekan lalu
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus
Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Indonesia
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Dinas KPKP DKI tengah membuat kajian terkait pembangunan puskeswan. Barulah di 2026 pembangunan dilakukan di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Bagikan