Apa Itu Validasi? Ketahui Tanda Seseorang Gila Validasi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 26 September 2024
Apa Itu Validasi? Ketahui Tanda Seseorang Gila Validasi

Semakin dewasa, sirkel pertemanan makin kecil. (Foto: i-stockphoto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pernah dengar istilah gila validasi? Kondisi tersebut memang ada nyatanya. Di mana seseorang ingin selalu diakui dan dianggap ada di suatu lingkunganan atau situasi.

Dalam psikologi, validasi ada banyak jenisnya. Pertama, validasi internal yakni kemampuan untuk menghargai dan mengakui atribut, kekuatan, pencapaian, dan emosi positif diri sendiri. Kedua, validasi eksternal adalah pengakuan atas kekuatan dan emosi diri sendiri dari orang lain.

Keberadaan validasi memang sangat penting terhadap kondisi tumbuh kembang. Seseorang yang validasi dirinya tidak terpenuhi, bisa menyebabkan banyak gangguan kepribadian.

Dilansir dari laman psychcentral.com, mengatakan munculnya gangguan kepribadian disebabkan oleh lingkungan masa kanak-kanak yang tidak mendukung secara emosional.

Baca juga:

Social Butterfly si Sangat suka Bersosialisasi

Menerima pujian dan penilaian berlebihan pada masa kanak-kanak, juga dapat menyebabkan kesulitan interpersonal dan rasa berhak. Jika begitu, berikut ini adalah cara menghentikan kondisi mencari validasi:

1. Periksa pengalaman masa kecil

Merefleksikan kembali perjalanan hidup untuk melihat pengalaman yang tidak mengenakan dan menyebabkan trauma bisa membantu ditemukan solusi penyelesaiannya.

Misalnya, jika dulu sewaktu kecil sering diabaikan ada cara yang lebih baik untuk lakukan saat dewasa? Ini bisa termasuk mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda bangga dengan diri sendiri dan percaya pada diri sendiri.

2. Gunakan perawatan diri untuk memvalidasi diri sendiri

Melakukan aktivitas positif dalam membantu memenuhi validasi diri. Mengganti perilaku dan pikiran mencari validasi yang berlebihan dengan metode menenangkan diri yang cocok untuk diri sendiri, seperti meditasi kesadaran dan yoga.

Menggunakan afirmasi positif juga dapat digunakan untuk validasi diri. Cobalah untuk menyesuaikan afirmasi dengan kebutuhan spesifik diri sendiri.

Misalnya, jika seseorang ingin meningkatkan rasa percaya diri, afirmasi yang dapat mencoba adalah: “Saya percaya diri” atau “Saya cukup baik.”

Baca juga:

Orang Dalam Keadaan Stres Hanya Perlu Didengarkan Tanpa Dihakimi

3. Berlatihlah mengatakan tidak

Menyenangkan orang lain dan mencari validasi bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan, terutama bila takut ditinggalkan.

Belajarlah memgatakan tidak pada permintaan yang lebih kecil sebelum beralih ke permintaan yang lebih besar yang mungkin membuat diri sendiri merasa sangat takut.

Dengan cara ini, diri jadi memiliki banyak latihan untuk mengatasi ketidaknyamanan karena kemungkinan mengecewakan seseorang sebelum menolak permintaan yang lebih besar.

Baca juga:

Apa Itu Overthinking? Begini Definisi, Penyebab, Dampak, dan Solusi

4. Perbaiki sirkel

Dalam pertemanan, sirkel pertemanan sangat mempengaruhi bagaimana kondisi seseorang berinteraksi dengan sekitarnya.

Untuk meninjau apakah sirkel tersebut sudah baik atau tidak, mulailah dengan pertanyaan, seperti : Apakah mereka memberi semangat, atau justru menguras emosi? Apakah ada komunitas atau profesional yang dapat saya hubungi yang dapat memberi saya validasi emosional? (Tka)

#Psikologi #Relasi #Pertemanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Indonesia
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Tidak hanya itu, layanan ini juga terintegrasi dengan Kartu Tanda Peserta ASABRI
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 14 Juni 2025
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Fun
Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Bukan tentang barangnya, seseorang yang bersedih hanya mencari sensasi kesenangan dari aktivitas kesibukannya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 Februari 2025
Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Fun
Kamu Ramah ke Semua Orang atau Sasimo? Ketahui Perbedaan dan Dampaknya
Label sasimo kerap diberikan pada orang yang berlebihan dalam interaksi personal dengan orang lain.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Januari 2025
Kamu Ramah ke Semua Orang atau Sasimo? Ketahui Perbedaan dan Dampaknya
Fun
Waspada! 6 Tanda Temanmu Mungkin Red Flag Banget!
Temukan 6 tanda teman red flag yang bikin hidupmu berasa drama.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 31 Desember 2024
Waspada! 6 Tanda Temanmu Mungkin Red Flag Banget!
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Fun
Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya
Ada banyak alasan orang menjadi fomo, salah satunya butuh validasi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya
Fun
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Breadcrumbing merupakan istilah populer baru dalam percintaaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Fun
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Dalam pertemanan isu kesetaraan tidak terlalu banyak menjadi perhatian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Bagikan