Apa Itu Validasi? Ketahui Tanda Seseorang Gila Validasi


Semakin dewasa, sirkel pertemanan makin kecil. (Foto: i-stockphoto)
Merahputih.com - Pernah dengar istilah gila validasi? Kondisi tersebut memang ada nyatanya. Di mana seseorang ingin selalu diakui dan dianggap ada di suatu lingkunganan atau situasi.
Dalam psikologi, validasi ada banyak jenisnya. Pertama, validasi internal yakni kemampuan untuk menghargai dan mengakui atribut, kekuatan, pencapaian, dan emosi positif diri sendiri. Kedua, validasi eksternal adalah pengakuan atas kekuatan dan emosi diri sendiri dari orang lain.
Keberadaan validasi memang sangat penting terhadap kondisi tumbuh kembang. Seseorang yang validasi dirinya tidak terpenuhi, bisa menyebabkan banyak gangguan kepribadian.
Dilansir dari laman psychcentral.com, mengatakan munculnya gangguan kepribadian disebabkan oleh lingkungan masa kanak-kanak yang tidak mendukung secara emosional.
Baca juga:
Social Butterfly si Sangat suka Bersosialisasi
Menerima pujian dan penilaian berlebihan pada masa kanak-kanak, juga dapat menyebabkan kesulitan interpersonal dan rasa berhak. Jika begitu, berikut ini adalah cara menghentikan kondisi mencari validasi:
1. Periksa pengalaman masa kecil
Merefleksikan kembali perjalanan hidup untuk melihat pengalaman yang tidak mengenakan dan menyebabkan trauma bisa membantu ditemukan solusi penyelesaiannya.
Misalnya, jika dulu sewaktu kecil sering diabaikan ada cara yang lebih baik untuk lakukan saat dewasa? Ini bisa termasuk mengatakan kepada diri sendiri bahwa Anda bangga dengan diri sendiri dan percaya pada diri sendiri.
2. Gunakan perawatan diri untuk memvalidasi diri sendiri
Melakukan aktivitas positif dalam membantu memenuhi validasi diri. Mengganti perilaku dan pikiran mencari validasi yang berlebihan dengan metode menenangkan diri yang cocok untuk diri sendiri, seperti meditasi kesadaran dan yoga.
Menggunakan afirmasi positif juga dapat digunakan untuk validasi diri. Cobalah untuk menyesuaikan afirmasi dengan kebutuhan spesifik diri sendiri.
Misalnya, jika seseorang ingin meningkatkan rasa percaya diri, afirmasi yang dapat mencoba adalah: “Saya percaya diri” atau “Saya cukup baik.”
Baca juga:
Orang Dalam Keadaan Stres Hanya Perlu Didengarkan Tanpa Dihakimi
3. Berlatihlah mengatakan tidak
Menyenangkan orang lain dan mencari validasi bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan, terutama bila takut ditinggalkan.
Belajarlah memgatakan tidak pada permintaan yang lebih kecil sebelum beralih ke permintaan yang lebih besar yang mungkin membuat diri sendiri merasa sangat takut.
Dengan cara ini, diri jadi memiliki banyak latihan untuk mengatasi ketidaknyamanan karena kemungkinan mengecewakan seseorang sebelum menolak permintaan yang lebih besar.
Baca juga:
Apa Itu Overthinking? Begini Definisi, Penyebab, Dampak, dan Solusi
4. Perbaiki sirkel
Dalam pertemanan, sirkel pertemanan sangat mempengaruhi bagaimana kondisi seseorang berinteraksi dengan sekitarnya.
Untuk meninjau apakah sirkel tersebut sudah baik atau tidak, mulailah dengan pertanyaan, seperti : Apakah mereka memberi semangat, atau justru menguras emosi? Apakah ada komunitas atau profesional yang dapat saya hubungi yang dapat memberi saya validasi emosional? (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Kesedihan Seringkali Berujung pada Impulsive Buying, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kamu Ramah ke Semua Orang atau Sasimo? Ketahui Perbedaan dan Dampaknya

Waspada! 6 Tanda Temanmu Mungkin Red Flag Banget!

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Alasan Psikologis Seseorang Jadi Fomo, Kenali Tanda-tandanya

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
