Tinjau Pintu Air Manggarai, Anies: Jakarta Siaga 3


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pintu air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: MP/Asropih
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pintu air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat. Hal itu dilakukan guna memantau langsung ketinggian air.
Anies tiba di lokasi sekitar pukul 15.03 WIB. Selama menyusuri pintu air Manggarai, Anies ditemani oleh Kadis SDA Teguh Hendrawan dan Kepala BPBD DKI Jupan Royter.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini beberapa kali mengeluarkan ponselnya untuk mendokumentasi situasi air di pintu Manggarai.

Selama peninjauan berlangsung, Anies diberi penjelasan oleh Teguh. Eks rektor Universitas Paramadina itu mengatakan posisi air di pintu air Manggarai sudah mencapai ketinggian 780 cm.
"Pintu air manggarai ini posisinya 780. kalau sudah di atas 750 sudah siaga 3. Kita akan pantau terus," ujar Anies kepada wartawan di lokasi.
Perlu diketahui, air akan mulai sampai wilayah Jakarta sekira pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB. Sejumlah titik di Ibu Kota pun sudah ada yang terendam banjir di antaranya adalah Cipinang dan Kampung Melayu, Jakarta Timur. (Asp)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Tinjau RSUD Budi Asih, Gubernur Pramono Janji Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
