Antisipasi Agar Tidak Menggendut dan Tetap Sehat Ketika Liburan


Liburan cenderung menjadi lebih gendut. (Foto:Pexels/bruce mars)
MENDEKATI libur panjang, rasanya tidak sabar untuk bisa beristirahat sejenak dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Biasanya kamu harus bangun pagi dan bersiap-siap untuk bekerja, kini kamu bisa tidur lebih lama, bermalas-malasan dirumah, atau pergi berlibur bersama keluarga.
Karena banyak waktu luang, biasanya ketika libur akan timbul banyak godaan untuk mengonsumsi makanan dan minuman lebih banyak daripada biasanya.
Baca Juga:
1. Makanan manis, boleh?

Kue tart yang menggugah selera dan boba tea yang lagi tren tentunya tempting banget untuk dicoba ketika libur panjang. Jangan takut! Kamu tetap bisa mengonsumsi segala makanan yang kamu mau, tapi kamu harus mengatur jam makan kamu.
Penelitian yang dilakukan oleh healthline menyimpulkan bahwa kamu boleh saja mengonsumsi makanan atau minuman manis, tetapi kamu harus membatasi waktu makanmu. Ternyata, triknya bukan mengenai apa yang kamu makan, melainkan kapan kamu mengonsumsinya.
2. Jeda makan 10 jam

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang menderita diabetes mengalami peningkatan kesehatan ketika mereka membatasi jam makan mereka sampai 10 jam saja dan sisanya berpuasa selama 14 jam. Waktu makan bisa kamu sesuaikan sendiri dengan aktivitasmu sehari-hari asal jangan berganti-ganti jamnya ya.
Baca Juga:
3. Atur pola makan jauh lebih efektif dan sehat

Penelitian yang dilakukan oleh Salk Institute, University of California, dan San Diego School of Medicine menyimpulkan bahwa jeda makan 10 jam bisa menurunkan berat badan, mengurangi lemak perut, dan menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah yang lebih stabil.
4. Metabolisme tubuh

Dr. Pam Taub, kardiologis dari UC San Diego School of Medicine, mengatakan bahwa metabolisme tubuh manusia terhubung dengan ritme sirkadian. "Ritme sirkadian yang optimal bisa mengoptimalkan sistem metabolisme," ungkap Taub. Dilansir dari science daily, ritme sirkadian adalah siklus kehidupan dari mahkluk hidup.
Pengetahuan ini mampu membantu pasien dengan gangguan metabolisme tubuh untuk bisa menyeimbangkan metabolisme mereka tanpa mengurangi kalori atau meningkatkan latihan fisik atau olahraga.
Karena jeda makan 10 jam ini mempengaruhi ritme sirkadian manusia, maka puasa ini berpotensi untuk meningkatkan kesehatan kardiometabolik dan membantu mencegah sindrom metabolik tubuh manusia. (shn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Menikmati Susu dalam Dessert Cimory Eat Milk
Manfaat Biji Chia Sebagai Makanan Unggul untuk Kesehatan

5 Manfaat Tersembunyi Chia Seed, Bisa Menurunkan Berat Badan

5 Makanan Tinggi Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas

5 Alternatif Camilan Sehat Pengganti Junk Food untuk Anak

4 Hal Yang Bisa Dilakukan Saat Pilih Makanan di Jam Kerja

Ahli Gizi Bagikan Tips Bekal Makanan Anak yang Bergizi

Ahli Gizi Bagikan Tips Bekal Makanan Anak yang Sehat dan Bergizi

PBB Sebut Program Makan Bergizi Gratis sebagai Investasi

3 Bahan Memasak di Dapur ini Bisa Turunkan Tekanan Darah
