Anies Diminta Pecat Anak Buahnya yang Bikin Anggaran Aneh di KUA PPAS


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Pengamat Perkotaan Azas Tigor Nainggolan mengecam sejumlah anggaran kontroversial di Pemprov DKI. Salah satunya menganai anggaran tentang pengadaan lem aibon sebesar Rp 28 miliar hingga pengadaan bolpoin. Azas menyatakan anggaran dan program ini jelas-jelas mengagetkan publik.
“Ada yang mempertanyakan untuk apa pemberian lem Aica Aibon tersebut pada siswa sekolah. Ada juga yang menyampaikan bahwa lem Aica Aibon itu bisa digunakan untuk media memabukan,” kata Tigor kepada wartawan, Kamis (31/10).
Baca Juga
Pemprov DKI Mengaku Kecolongan Anggaran KUA-PPAS Bocor ke Publik
Tigor menambahkan, bisa saja salah ketik ini terjadi di penganggaran yang lain. “Mata anggaran itu terasa aneh. Jangan-jangan ada salah ketik juga pada program dinas Pariwisata yakni biaya anggaran buzzer Rp5 miliar lebih untuk 5 orang. Coba lihat juga mata anggaran program pembelian bolpoin hampir Rp124 miliar. Wiih berapa banyak bolpoin yang dibeli ini?” lanjut Tigor.
Ia juga mengkhawatirkan untuk mata anggaran lainnya, misalnya mata anggaran pembuatan jamban atau tangki septik komunal. Pemprov Jakarta menganggarkan Rp166 Milyar untuk 30 unit. Jadi pembuatan septitank dianggarkan Rp5,5 milyar per unit.
“Bagaimana pula dengan mata anggaran pembuatan pengecatan Rp74 miliar? Begitu pula dengan mata anggaran Rp86 milyar untuk TGUPP membuat laporan gubernur Jakarta? Termasuk juga dengan mata anggaran pembelian anti virus Rp12 milyar?” tanya Tigor

“Kami publik Jakarta bersedia membantu pemprov Jakarta untuk memeriksa banyaknya salah ketik dalam program dan mata anggaran RAPBD Jakarta 2020. Silahkan semua pembahasan RAPBD Jakarta 2020 dibuat transparan dan melibatkan partisipasi publik,” imbuhnya.
Baca Juga
Polemik Anggaran Lem Aibon dan Bolpoin, Anies: Sistemnya Digital Tapi Tidak Smart
Tigor juga meminta bahwa soal salah ketik terkait anggaran lem aibon merupakan pekerjaan rumah (PR) Gubernur Anies agar melakukan koreksi terhadap semua kesalahan ketik, termasuk memecat stafnya yang teledor.
A.
Menurutnya, pantas bila mata anggaran itu langsung banjir kritik dan respons. Namun, mata anggaran itu ternyata kemudian menghilang dan dikatakan karena ada salah ketik petugas pemprov Jakarta.
“Beberapa hari lalu banyak juga alasan salah ketik yang disampaikan staf pemprov Jakarta ketika mata anggaran dalam RAPBD Jakarta 2020 dikritisi publik. Kok, bisa banyak salah ketik dan dihilangkan setelah banyak respons dan kritik dari publik?” kata Tigor.
Baca Juga
Mengaku Sudah Tahu Soal Anggaran Fantastis, Anies: Bedanya Saya Enggak Cari Panggung
Untuk diketahui, mengenai anggaran lem aibon, Disdik DKI telah menyatakan klarifikasinya dan mengelak adanya pengajuan anggaran tersebut. Menurutnya, tak ada anggaran untuk membeli lem aibon bagi peserta didik.
Diketahui anggaran 82 Miliar ini untuk membeli lem aibon bagi 32.500 peserta didik. Adapun harga satuan lem aibon yang tertera dalam anggaran itu yakni Rp 184.000. pengadaan dilakukan setiap bulan selama setahun. Totalnya untuk anggaran ini sebesar Rp 82,8 miliar. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat

Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

DPRD bersama Pemprov DKI Sepakati APBD 2026 Sebesar Rp 95 Triliun

Sah! APBD DKI Jakarta Meroket Jadi Rp 95,351 Triliun, Sektor Pendidikan dan Kesehatan Bakal Jadi Prioritas Utama?

Gubernur Pramono Pastikan Pembangunan Taman Bendera Pusaka Tak Pakai APBD DKI

Anies Minta Jangan Dulu Undang Tom Lembong ke Berbagai Acara, Biarkan Nikmati Bersama Keluarga

Anies akan Temui Tom Lembong di Rutan Cipinang dan Beri Waktu untuk Curhat

[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh
![[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh](https://img.merahputih.com/media/73/5e/c5/735ec5e829ef299632ab6d7313bb86b8_182x135.jpg)
PSI DKI Bongkar Anggaran Proyektor Rp 50 Juta Dianggarkan Rp 214 Juta

PSI Jakarta Kritik Penambahan BTT APBD P 2025 Senilai Rp 2,89 Triliun
