Anggota Komisi IV Soroti Aktivitas Perambahan Hutan Berlebihan Pemicu Beragam Bencana

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 24 Januari 2021
Anggota Komisi IV Soroti Aktivitas Perambahan Hutan Berlebihan Pemicu Beragam Bencana

Warga memancing ikan yang akibat banjir lepas ke aliran Sungai Martapura dari Jembatan Pangeran Antasari di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jumat (22/1/2021).(ANTARA/Sukarli)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Anggota Komisi IV DPR Hermanto menyoroti adanya aktivitas eksplorasi dan perambahan hutan yang berlebihan oleh sejumlah pihak yang berkontribusi terhadap beragam bencana seperti banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan.

Akar dari permasalahan ini adalah perbuatan pribadi atau korporasi yang tidak bertanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya, tetapi ingin menikmati hak-hak yang dimiliki.

"Kalau kita tidak memperhatikan bagaimana menjaga lingkungan, hal ini bisa menyebabkan eksplorasi hutan yang berlebih-lebihan yang mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir," kata Hermanto dalam keterangannya, Minggu (24/1).

Baca Juga:

Di Tengah Guyuran Hujan, Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Terdampak Banjir di Kalsel

Masih ada kasus terkait sektor kehutanan seperti membangun di kawasan air, tidak memperbaiki tebingan, dan tidak memperhatikan ekosistem kawasan hutan di beragam daerah.

Selain itu, adanya kepemilikan lahan di hutan yang sangat eksploratif, yang jumlah penguasaannya sangat luas dan kemudian dieksplorasi sedemikian rupa, juga mengakibatkan eskalasi deforestasi dan mencari manfaat untuk kepentingan korporasi tanpa melakukan reklamasi (reboisasi).

Hermanto mengatakan harus ada kebijakan dan penjelasan yang mendalam mengenai sebab terjadinya peristiwa banjir ini.

"Kita harus melihat sebabnya apa, inilah yang seharusnya kita dalami sehingga informasi terkait faktor, variabel, kendala, dan solusi banjir ini dapat diidentifikasi," katanya.

Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Sungai Tabuk di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tidak juga surut meski hujan sudah enam hari tidak turun. (ANTARA/Firman)
Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Sungai Tabuk di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tidak juga surut meski hujan sudah enam hari tidak turun. (ANTARA/Firman)

Menurut dia, persoalan bencana ini sangat multidimensi, aspeknya sangat besar dan luas sehingga tidak bisa dihadapi dengan cara-cara yang reaktif serta harus ada sebuah kebijakan yang komprehensif.

Sebagai penutup, Hermanto mengingatkan pemerintah untuk mengajak rakyat melakukan penanaman kembali pada hutan dan daerah aliran sungai, serta mengingatkan untuk tidak membuat bangunan-bangunan pada pinggir sungai serta tebing yang dapat menyebabkan banjir terulang lagi.

Penyempitan kawasan hutan telah meningkatkan risiko banjir di Kalimantan Selatan menurut hasil analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengenai penyebab banjir yang melanda wilayah provinsi itu pada 12-13 Januari 2021.

Analisis LAPAN menunjukkan adanya kontribusi penyusutan hutan 10 tahun terakhir terhadap peningkatan risiko banjir di wilayah Kalimantan Selatan.

Data tutupan lahan menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai 2020 terjadi penyusutan luas hutan primer, hutan sekunder, sawah, dan semak belukar masing-masing 13 ribu hektare (ha), 116 ribu ha, 146 ribu ha, dan 47 ribu ha di Kalimantan Selatan.

Baca Juga:

Istana Benarkan Mobil Rombongan Presiden Jokowi Terobos Banjir di Kalsel

Sedangkan, sebagaimana dikutip Antara, area perkebunan di wilayah itu menurut data perubahan tutupan lahan luasnya bertambah hingga 219 ribu ha.

"Perubahan penutup lahan dalam 10 tahun ini dapat memberikan gambaran kemungkinan terjadinya banjir di DAS Barito, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk mendukung upaya mitigasi bencana banjir di kemudian hari," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN M Rokhis Khomaruddin. (*)

#Banjir Kalsel #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
BNPB memastikan tim petugas gabungan masih terus berupaya mempercepat pemulihan lingkungan, mencukupi keperluan para penyintas,
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
Indonesia
BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang
"Terdapat koreksi jumlah satu orang karena double pencatatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang
Indonesia
Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung
Logistik yang dipetakan untuk bencana di Bali berupa tenda, kebutuhan makan minum, kebutuhan ibu dan anak, serta obat-obatan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung
Indonesia
Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator
Keluarga itu terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) Rio Hatnar Boelan (56) dan Dewi Ratnawati Soenarjo (57), serta anak mereka Riviere Timothy George Wicaksono Boelan (23).
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator
Indonesia
Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang
Jumlah korban tewas banjir Bali kini mencapai 18 orang. Lalu, dua orang masih hilang. Basarnas pun masih melakukan pencarian terhadap korban yang hilang.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang
Indonesia
Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak
Tim reaksi cepat BPBD Provinsi Bali mencatat ada lebih dari 120 titik banjir yang disertai tanah longsor.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak
Indonesia
15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan
Proses pembersihan berlangsung lebih cepat, jika memungkinkan agar Jumat dapat selesai.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan
Indonesia
Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali
Bali memiliki peran krusial sebagai wajah pariwisata Indonesia, dan kerugian akibat banjir berdampak pada citra negara di mata dunia
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali
Indonesia
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Banjir Bali disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, mengkhawatirkan soal pariwisata.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Indonesia
Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat
Drainase diduga menjadi penyebab banjir di Bali. DPR RI pun memperingatkan, bahwa bencana bisa terulang jika tidak ada perbaikan.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat
Bagikan