Anggota DPRD Dukung Pembongkaran Trotoar untuk Urai Kemacetan Simpang Santa
Kawasan Simpang Santa yang dipadati pengendara mobil hingga motor, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di persimpangan sekitar Pasar Santa, Jakarta Selatan. Hal itu berimbas pada trotoar yang berubah jadi jalan raya.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD dari Fraksi PSI Justin Adrian Untayana mendukung langkah yang diambil Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
"Tidak serta merta dapat dikatakan bahwa pembongkaran trotoar sebagai tindakan yang kontra terhadap keramahan lingkungan. Hal tersebut harus dilakukan semata-mata sebagai solusi jangka pendek untuk mengurai kemacetan. Pemprov juga berkewajiban untuk memberikan solusi bagi warga masyarakat yang sudah membayar pajak kendaraan bermotor," ujar Justin.
Baca Juga:
Demokrat Kritisi Pemprov DKI Soal Kemacetan Jakarta
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, laju pertumbuhan penambahan kendaraan bermotor di DKI jumlahnya ribuan per hari. Hal itu belum termasuk laju pertumbuhan kendaraan warga daerah sekitar DKI seperti Depok, Bogor, Cibubur, Tangerang dan lainnya yang juga beraktivitas di DKI Jakarta, sehingga volume lalu lintas di Jakarta memang luar biasa dan akan selalu meningkat.
"Sebenarnya kalau mau ekstrem, maka langkah efektif kemacetan di antaranya adalah penghentian penjualan kendaraan baru, pembatasan kepemilikan kendaraan, dan lain sebagainya yang mengurangi jumlah kendaraan bermotor, tapi kalau itu dilakukan maka sama saja menghantam lapangan kerja, merusak dunia usaha, dan menambah angka pengangguran secara masif, karena ada beberapa sektor akan terdampak secara langsung," urainya.
Baca Juga:
Pemprov DKI Gerak Cepat Tangani Kemacetan di Jakarta
Maka dari itu, lanjut Justin, dapat dipahami pendapat yang berorientasi pada lingkungan. Akan tetapi, penanganan masalah di Jakarta adalah permasalahan yang melibatkan banyak aspek, sehingga solusinya pun bukan hanya satu atau dua hal, tapi banyak hal.
"Kemacetan memang tidak dapat diatasi dengan penambahan jalan semata, tapi harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan kualitas transportasi umum, perbaikan tata ruang, pengendalian kepemilikan kendaraan bermotor, pengendalian populasi, pengembalian fungsi jalan, rekayasa lalu lintas, penindakan tegas atas pelanggaran dan lain sebagainya," urainya.
Oleh karenanya, kata dia, perlu sikapi secara bijak dan kepala dingin perihal pembongkaran trotoar untuk jalan. Khusus Pj Heru PSI juga minta segera melakukan normalisasi trotoar yang sudah ada. Banyak trotoar maupun bahu jalan yang dipergunakan untuk berjualan ataupun parkir liar.
"Selain itu, sebaiknya disediakan rute alternatif bagi pejalan kaki di trotoar di sekitar Santa," tutup Justin. (Asp)
Baca Juga:
Heru Budi Harap Rekayasa Lalin Simpang Santa Jaksel Mampu Urai Kemacetan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai, Gerbang Tol Fatmawati 2 Sudah Tidak Gratis
Peringkat Indeks Kemacetan Lalu Lintas di Kota Jakarta Membaik
Tim Pengurai Kemacetan Polda Metro Ditempatkan di Gerbang Tol saat Jam Sibuk, Arahkan Pengendara ke Jalur Alternatif
Penutupan Tol Dalam Kota Sebabkan Macet di Jakarta, Gubernur Pramono Desak Pengelola Percepat Perbaikan
Rata-Rata 610 Kendaraan Masuk Tol Fatmawati 2 Per Hari Buat Hindari Kemacetan di Jalan TB Simatupang
Gratis Tol Fatmawati 2 Diperpanjang hingga Akhir Oktober 2025, Gubernur Pramono: Signifikan Turunkan Kemacetan TB Simatupang
Penggratisan Tol Fatmawati 2 Berhasil Turunkan Kemacetan Horor Jalan TB Simatupang
Rekayasa Lalu Lintas di TB Simatupang, Pengelola Tol JORR Siapkan Jalur Alternatif
Uji Coba Tol Gratis Diklaim Efektif Urai Kemacetan TB Simatupang, Pramono: Ini Kan Baru 1 Hari
Uji Coba Jalur Gratis di Tol Fatmawati 2, Gubernur Pramono Turun Langsung Pantau Kemacetan