Gratis Tol Fatmawati 2 Diperpanjang hingga Akhir Oktober 2025, Gubernur Pramono: Signifikan Turunkan Kemacetan TB Simatupang
Arsip - Kemacetan Lalu-lintas parah yang kerap terjadi di Jalan TB Simatupang Jaksel. (MP/Didik)
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memutuskan memperpanjang kebijakan gratis masuk tol pada satu jalur Tol Fatmawati 2 hingga akhir Oktober 2025.
Pramono menilai program tersebut efektif mengurai kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
“Hari Senin besok akan diputuskan. Tapi saya sudah meminta untuk diputuskan sampai dengan akhir Oktober. Kalau itu dilakukan, mudah-mudahan makin membuat TB Simatupang kemacetannya teratasi,” kata Pramono di Jakarta, Minggu (21/9).
Baca juga:
Uji Coba Jalur Gratis di Tol Fatmawati 2, Gubernur Pramono Turun Langsung Pantau Kemacetan
Ia menjelaskan, pembukaan lajur paling kiri dari Tol JORR S, mulai Gerbang Tol Fatmawati 2 hingga off ramp Lebak Bulus setiap pukul 17.00–20.00 WIB, cukup banyak dimanfaatkan pengendara roda empat dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan analisis Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, tingkat kemacetan di TB Simatupang berkurang sekitar 24 persen setelah adanya pembukaan jalur tol gratis yang dilintasi ratusan mobil setiap hari.
“Saya sudah melakukan rapat khusus dengan Dinas Perhubungan dan asisten pembangunan. Mereka memberikan data terakhir, kemarin mobil yang masuk lebih dari 750,” ucap Pramono.
“Ini menunjukkan bisa menurunkan secara signifikan kemacetan di TB Simatupang,” sambungnya.
Baca juga:
Penggratisan Tol Fatmawati 2 Berhasil Turunkan Kemacetan Horor Jalan TB Simatupang
Dengan begitu, pembukaan Gerbang Tol Fatmawati 2 akan dilanjutkan pada Senin, 22 September, hingga akhir Oktober.
Kebijakan ini beriringan dengan instruksi Pramono kepada jajarannya untuk menuntaskan pekerjaan konstruksi di TB Simatupang pada bulan Oktober, agar masyarakat tak lagi dirugikan oleh kepadatan lalu lintas.
Saat ini, terdapat sejumlah proyek yang berjalan bersamaan di kawasan tersebut. Di antaranya pipanisasi air minum Perumda PAM Jaya, proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) atau pembangunan instalasi pengolahan air limbah oleh Perumda Paljaya, serta galian sistem jaringan utilitas terpadu (SJUT) oleh Dinas Bina Marga. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Libur Nataru 2025/2026, Puncak Arus Keluar Jakarta Diperkirakan 20 Desember
Ikuti Pemerintah Pusat WFA ASN DKI Akhir Tahun, Pramono Pastikan tak Ganggu Pelayanan Warga
Pramono Anung Pastikan ASN DKI Profesional Meski Kerja dari Pantai, Layanan Publik Dijamin Tak Terganggu
Empati Bencana Sumatera, Perayaan Tahun Baru Jakarta 2026 Ditekan Sederhana
Tanggul NCICD Ancol Barat Hampir Rampung, Pramono Targetkan Jakarta Utara Bebas Banjir Rob
Pramono Anung Beri SP1 ke 10 Gedung Tak Aman Usai Kebakaran Maut Jakarta
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
UMP Jakarta 2026 Pasti Naik, Pramono Anung Targetkan Rampung Cepat
Pramono Targetkan Relokasi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati 5 Hari Beres
6,5 Tahun Menjabat, Syafrin Liputo Dinilai Gagal Wujudkan ERP di Jakarta