Anggota DPR Sebut Majalengka Darurat Teroris


Ilustrasi Teror Peledakan (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih.com - Anggota DPR RI asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Maman Imanulhaq menyebutkan bahwa Majalengka sudah darurat teroris. Hak ini merujuk pascapenangkapan terduga teroris Cirebon yang berasal dari daerahnya.
"Majalengka sudah darurat teroris. Sudah banyak terduga teroris yang ditangkap aparat berasal dari Majalengka, semua harus introspeksi. Ada yang salah di Majalengka terkait pendidikan dan keagamaan," katanya melalui siaran pers yang diterima di Cirebon, Selasa (19/9).
Maman memaparkan, dulu Majalengka dikenal sebagai daerah yang menghasilkan tokoh agama yang toleran, damai dan mencintai tanah air.
Seperti dua Abdul Halim yaitu KH. Abdul Halim PUI yang jadi pahlawan Nasional dan KH. Abdul Halim Leuwimunding yang jadi tokoh NU.
Jatiwangi, tempat adanya terduga teroris Imam Mulyana, adalah tempat kelahiran Ayip Rosidi dan Ayip Bakar, dua penulis hebat yang sangat terkenal.
"Inilah momentum kita kembali membangun Majalengka yang religius dan damai, melawan gerakan teroris. Inilah yang harus menjadi prioritas kita bersama saat ini," tururnya.
Untuk mencegah agar gerakan terorisme tidak berkembang luas, terutama di kalangan kaum muda, politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengingatkan kaum muda untuk tidak mudah terprovokasi ideologi yang menyesatkan.
Dia juga memperingatkan agar kaum muda tidak mudah digiring untuk mengikuti paham-paham atau kelompok teror yang saat ini meresahkan dunia, seperti kelompok teror ISIS.
Untuk itu kata Maman, menjadi tugas orang tua agar selalu menjaga anaknya agar tidak terlibat paham yang selalu menebarkan kebencian, intoleransi dan radikalisme di ruang publik.
Kepada aparat keamanan, Maman yang juga Pimpinan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi mengimbau agar bersikap tegas menanggapi aksi teror dan penyebaran paham radikal di masyarakat.
"Aparat harus cepat tanggap, jangan lakukan pembiaran jika hal itu terjadi di ruang publik, karena jika aksi dan penyebaran ajaran radikal dibiarkan, teroris akan lebih leluasa bergerak dan melakukan berbagai aksi yang membahayakan nyawa manusia, seperti pembunuhan dan penusukan," katanya.
"Teror seperti ini yang harus kita lawan dengan sungguh-sungguh, perlawanan tidak hanya sekadar imbaun verbal atau slogan, tapi harus melibatkan berbagai kalangan dalam masyarakat karena terorisme adalah musuh kita bersama dan sangat membahayakan NKRI," ujar Maman menegaskan. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
