Anggaran Penanggulangan Rayap Pemprov DKI Jakarta Rawan Penyelewengan
 Luhung Sapto - Rabu, 18 Mei 2016
Luhung Sapto - Rabu, 18 Mei 2016Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Gedung Pemprov DKI Jakarta, Purnomo Singgih saat berbicara di workshop bertajuk ‘Bahaya Serangan Rayap pada Bangunan Gedung dan Perumahan’ di Jakarta. (Foto Ist)
MerahPutih Megapolitan - Anggaran penanganan rayap di lingkungan Pemprov DKI Jakarta rawan penyelewengan. Ke depan, Pemprov DKI Jakarta mengharapkan pelaksanaan lelang menggunakan e-katalog.
Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Purnomo Singgih mengungkapkan harga satu titik untuk membasmi rayap Rp47.000. Namun, banyak yang menawarkan harga lebih rendah, yakni hanya Rp20.000. Karena rentang harganya sangat jauh, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) takut bermasalah.
"Padahal Gubernur DKI Jakarta, waktu itu Pak Jokowi, telah mengeluarkan Pergub No 35 tahun 2013, soal penanggulangan rayap. Jika sudah ada di e-katalog, SKPD tinggal memakai produk tersebut dan itu berlaku nasional. Tanpa e-kalatog, Pergub No 35 Tahun 2013, sulit dijalankan secara maksimal. Oleh sebab itu kami berharap Aspphami (Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia) bisa bekerja sama menerbitkan e-katalog, sehingga Pergub No 35 Tahun 2013, bisa dijalankan secara maksimal," ucap Purnomo saat berbicara pada Work Shop bertajuk ‘Bahaya Serangan Rayap pada Bangunan Gedung dan Perumahan’ di Hotel Peninsula, Jakarta, Rabu (17/5).
Purnomo mengharapkan perusahaan peserta lelang yang tergabung dalam Aspphami membuat e-katalog saat melakukan penawaran.
"Selain untuk mencegah penyelewengan, e-katalog juga untuk memudahkan penjualan produk antirayap," jelas Purnomo.
Lebih lanjut, Purnomo juga menegaskan perlu ada e-katalog antirayap yang berlaku secara nasional. E-katalog antirayap tersebut nantinya berisi daftar yang mencakup jenis pestisida, bahan aktif, masa izin, dan harga tenaga kerja yang digunakan.
Ketua DPD Aspphami DKI, Zulkirman menyatakan akan secepatnya membahas e-katalog bersama perusahaan yang tergabung dalam Assphami.
“Kami menyambut baik ajakan tersebut. Kami targetkan pada akhir tahun 2016, e-katalog yang diinginkan oleh Pak Singgih Purnomo sudah ada,” tukasnya. Dalam kesempatan yang sama, DPP Assphami mengimbau kepada seluruh Pemprov segera menerbitkan Pergub tentang penanggulangan rayap. “Masalah rayap memang sangat krusial. Kalau hanya bangunannya saja yang dimakan rayap, masih bisa diperbaiki. Tapi kalau isi dari bangunannya yang kena, kita tak bisa memperbaikinya,” kata Zulkirman menambahkan.
Pada bagian terpisah, Supriana, pakar rayap, mengungkapkan kerugian yang dialami Pemprov DKI Jakarta akibat serangan rayap mencapai 400-600 miliar per tahun. Rayap menyerang bangunan milik pemerintah dan isi bangunan yang terbuat dari sellulosa.
BACA JUGA:
- Miliki Jimat, Pencuri Motor Lumpuh Tertembus Peluru
- Ahmad Dhani Yakin dengan Kemampuannya Berpolitik
- Gubernur Ahok Doakan Jokowi Terpilih Lagi dalam Pilpres 2019
- 17 Pengprov Tolak Hasil Munas PP Pertina
- Tolak Reklamasi Jakarta, Nelayan Segel Pulau G
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Pasukan Hijau Potong Pohon Beringin Tumbang Pasca Hujan Deras di Jaksel
 
                      Aksi Pasukan Biru Menyedot Air Banjir Basement Jalan Raya Kemang Jaksel
 
                      APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
 
                      Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
 
                      Aksi Petugas Evakuasi Korban Banjir Setinggi 1 Meter di Kemang Jakarta Selatan
 
                      311.528 Pelanggan PAM Jaya Tidak Dapat Suplai Air Bersih Mulai Jumat Malam, Tersebar di 53 Kelurahan Ini!
 
                      Pemprov DKI Jakarta Berencana Naikkan Tarif Transjakarta Rp 5.000 hingga Rp 7.000
 
                      Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
 
                      Pemprov Jamin Tarif Baru TransJakarta Tetap Lebih Murah dari Daerah Lain, Masih di Bawah Rp 5.000
 
                      Sentra Lenteng Agung Buka Klinik Gratis Biar Hewan Eks Pedagang Barito Tidak Stres Akibat Relokasi
 
                      




