Anggaran Kementerian Keuangan Dipotong 8,9 Triliun, Rapat Seminar Dari Rp 289,5 miliar jadi Rp 58,2 Miliar


Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Kementerian Keuangan melakukan efisiensi sebesar Rp 8,99 triliun dalam pelaksanaan APBN tahun anggaran (TA) 2025. Dengan begitu, alokasi anggaran Kemenkeu menjadi sebesar Rp 44,20 triliun dari sebelumnya Rp 53,19 triliun.
Ditinjau dari segi program, kebijakan fiskal diefisiensikan sebesar Rp 47,35 miliar dari sebelumnya Rp 59,19 miliar, sehingga alokasi setelah efisiensi menjadi Rp 11,84 miliar.
Kemudian, program pengelolaan penerimaan negara dipangkas Rp 716,02 miliar, sehingga alokasi berubah dari Rp 2,39 triliun menjadi Rp 1,67 triliun.
Program pengelolaan belanja negara diusulkan untuk dipangkas sebesar Rp 37,18 miliar, sehingga menjadi Rp 8,27 miliar dari sebelumnya Rp 45,45 miliar.
Pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara, dan risiko mulanya dialokasikan sebesar Rp 238,14 miliar, lalu diusulkan untuk dipangkas sebesar Rp 137,78 miliar menjadi Rp 100,36 miliar.
Terakhir, program dukungan manajemen diefisiensikan sebesar Rp 8,05 triliun. Dengan begitu, alokasi program ini berubah menjadi Rp 42,41 triliun dari sebelumnya Rp 50,47 triliun.
Rincian efisiensi anggaran Kemenkeu ditinjau dari segi pos belanja di antaranya:
- Alat tulis kantor (ATK) yang seharusnya dialokasikan sebesar Rp 213 miliar dipangkas menjadi Rp 42,2 miliar
- Kegiatan seremonial dari Rp 7,8 miliar menjadi Rp 3,32 miliar.
- Rapat seminar dan lainnya dari Rp 289,5 miliar menjadi Rp 58,2 miliar.
- Diklat dan bimtek dari Rp 24,7 miliar menjadi Rp 4 miliar dengan pelaksanaan diubah menjadi daring.
- Kajian dan analisis dari Rp 18,9 miliar menjadi Rp 5,07 miliar.
- Honor kegiatan dan jasa profesi dari Rp 170,9 miliar menjadi Rp 58 miliar.
- Percetakan dan suvenir dari Rp 97,39 miliar menjadi Rp 6,63 miliar.
- Serta perjalanan dinas dari Rp 1,53 triliun menjadi Rp 709,7 miliar.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Celios Desak Reset Ekonomi Indonesia, Copot Menkeu Sampai Pemberian Subsidi Tunai ke Rakyat

Penjarahan Rumah Pribadi Menkeu Sri Mulyani Jadi Sorotan, Pengamanan Idealnya Setara Wakil Presiden

Legislator Minta Anggaran Kesehatan RAPBN 2026 Wajib Berorientasi pada Kebutuhan Rakyat

Prabowo: Efisiensi Anggaran Jangan Diartikan Potong Transfer Daerah

Kondisi Rakyat Tidak Baik, Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tidak Naikkan Pajak

Prabowo Pasang Target Ambisius 5,4 Persen, Puan Maharani Buka-bukaan Soal Langkah DPR Bahas APBN 2026

Tunjangan Rumah Anggota DPR Rp 50 Juta Tuai Kritik, Dituding Abaikan Efisiensi Anggaran

Diviralkan karena Sebut Guru Beban Negara, Menkeu Sri Mulyani Tegaskan itu Deepfake AI

Viral Sri Mulyani Bilang Guru Beban Negara, Kemenkeu Berdalih Itu Video Deepfake Hasil Editan

Belanja Negara Tahun 2026 Tembus Rp 3.700 Triliun! Prabowo Pastikan Efisiensi Anggaran Tetap Berlangsung
