Ancaman Nyata Perubahan Iklim, Kepala BMKG Ungkap Dampak Mengkhawatirkan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 11 Februari 2024
Ancaman Nyata Perubahan Iklim, Kepala BMKG Ungkap Dampak Mengkhawatirkan

Ilustrasi - Cuaca cerah di pesisir Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/pri.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut dampak perubahan iklim yang melanda bumi semakin mengkhawatirkan.

Hal tersebut tidak hanya menjadi ancaman bagi Indonesia, namun juga bagi seluruh komunitas internasional.

"Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, akibat dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik industri yang tidak berkelanjutan, telah mendorong perubahan iklim pada kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Dwikorita dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Minggu (10/2).

Baca Juga:

BMKG Prediksi Mayoritas Daerah Hujan Lebat

Dwikorita mengatakan, Perubahan iklim global bukanlah kabar bohong dan prediksi untuk masa depan, melainkan realitas yang dihadapi miliaran jiwa penduduk bumi. Karenanya, fenomena tersebut tidak bisa dianggap sebagai sebuah persoalan sepele. Badan Meteorologi Dunia (WMO) baru saja menyatakan bahwa tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental.

Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,40 derajat Celcius di atas zaman pra industri. Angka ini, nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Paris Agreement tahun 2015 bahwa dunia harus menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat Celcius.

Pada tahun 2023, terjadi rekor suhu global harian baru dan terjadi bencana heat wave ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa.

Baca Juga:

BMKG Ungkap Erupsi Gunung Marapi Berdampak pada Penerbangan

"Rekor iklim yang terjadi di tahun 2023 bukanlah kejadian acak atau kebetulan, melainkan tanda-tanda jelas dari pola yang lebih besar dan lebih mengkhawatirkan yaitu perubahan iklim yang semakin nyata," imbuhnya.

Maka dari itu, perlu langkah atau gerak bersama seluruh komponen masyarakat, tidak hanya pemerintah, namun juga sektor swasta, akademisi, media, LSM, dan lain sebagainya.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengungkapkan perubahan iklim memiliki dampak yang besar terhadap bumi dan seluruh makhluk hidup yang mendiaminya tanpa terkecuali.

Baca Juga:

38 Persen Wilayah Indonesia Masuki Musim Hujan, BMKG Minta Warga Waspada

Berbagai sektor, kata dia, akan mengalami dampak yang sangat besar, utamanya sektor pertanian yang mengancam ketahanan pangan seluruh negara.

"Perubahan iklim menjadi tanggung jawab bersama. Karenanya perlu upaya bersama dan berkelanjutan untuk menahan lajunya dan mengurangi dampaknya," imbuhnya. (Knu)

#BMKG
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang
Dinamika atmosfer saat ini cukup kompleks dan berkontribusi pada peningkatan risiko bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang
Indonesia
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)
Beberapa daerah bahkan diperkirakan mengalami hujan disertai petir.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)
Indonesia
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini
BMKG menekankan perlu dilakukan simulasi dan audit respons peringatan dini cuaca ekstrem di daerah untuk memastikan langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana berjalan efektif menjelang puncak musim hujan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus  Respons Peringatan Dini
Indonesia
Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah
Sektor kesehatan juga perlu waspada terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Hujan ringan akan turun Jakarta dan Yogyakarta, serta hujan sedang di Serang. Adapun Bandung berpotensi hujan disertai petir
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Indonesia
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Cuaca ekstrem terbentuk disebabkan beberapa fenomena atmosfer
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
BMKG meminta untuk mewaspadai hujan disertai petir di Jakarta, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Banjarmasin, Nabire
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Untuk pagi hari, seluruh wilayah Jakarta dalam kondisi berawan tebal.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Indonesia
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Hal ini tidak lepas dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di mana NTT masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
BMKG sebut hujan ekstrem di Bali dipicu fenomena gelombang ekuatorial Rossby.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
Bagikan