Amankah Wifi Untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya


Sempat beredar isu jika wifi berbahaya bagi kesehatan(Foto: pixabay/geralt)
SAAT ini Wifi menjadi kebutuhan khususnya kaum milenial. Seperti disaat mereka mencari tempat nongkrong, salah satu yang menjadi pertimbangan ialah ketersediaan dan kecepatan wifi.
Wifi sejatinya merupakan teknologi yang menggunakan Wireless local area networks (WLAN). Berbagai perangkat seperti ponsel maupun laptop mudah terhubung dengan wifi lewat gelombang radio, tanpa harus mencolok kabel.
Bicara soal Wifi, sempat ada keraguan soal bahaya atau keamanan wifi pada kesehatan. Terkait hal itu sebaiknya kamu harus mengetahui beberapa hal terlebih dahulu.

Ketika seseorang memanfaat wifi atau peralatan elektronik dengan perangkat wifi, maka kamu akan terpapar gelombang radio. Lalu sebagian akan terserap oleh tubuh.
Kekhawatiran yang timbul yaitu kemungkinan pengaruh gelombang radio, terhadap kerusakan sel-sel di dalam tubuh. Hingga memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
Untuk saat ini, efek yang telah terbukti secara ilmiah dari paparan frekuensi radio ialah kenaikan suhu tubuh, sekitar 1 derajat celcius. Tapi, hanya ditemukan pada lokasi tertentu dengan paparan yang sangat tinggi. Pada paparan normal. tak ditemukan kenaikan temperatur yang berdampak pada kesehatan manusia.
Kendati di beberapa negara wifi sempat dihubungkan dengan risiko terkena penyakit tertentu, seperti gangguan saraf, jantung dan kanker, tapi hal itu tak cukup beralasan dan tak didukung dengan bukti-bukti yang kuat.

Wifi tergolong memancarkan radioasi non-ionisasi atau energi rendah. Dimana radiasi tersebut hampir sama dengan yang dikeluarkan sinyal telepon genggam, televisi, gelombang radio, microwave dan radiasi sinar ultraviolet (UV).
Lalu, sinyal dari wifi dan WLAN pun tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 0,1 watt pada komputer dan router. Angka itu masih bisa diterima dalam batas radiasi yang dikeluarkan organisasi internasional. Bahkan gelombang radio yang dikeluarkan oleh wifi juga lebih rendah ketimbang telepon genggam.
Seperti yang dilansir dari alodokter. Menurut survei terbaru, paparan gelombang radio dari basis utama dan teknologi nirkabel publik, tergolong masih jauh di bawah batas internasional yang diperbolehkan.

Meski begitu paparan radiasi yang dihasilkan oleh wifi pun bisa dipengaruhi oleh hal lain. Seperti penempatan router wifi yang tidak tepat. Maka dari itu, pastikan untuk menempatkan router wifi setidaknya 20 sentimeter dari dalam rumah. Hal itu bertujuan untuk mengurangi paparan radiasi yang dihasilkan dari wifi.
Untuk menjawab spekulasi serta ketegangan seputar hal itu, World Health Organization (WHO), melakukan studi untuk memperoleh bukti ilmiah. Disusul dengan pernyataan WHO. yaitu selama paparan berada dibawah frekuensi radio yang dapat di toleransi. yaitu 0-300 GHz.
Belum diketahui adanya efek terhadap kesehatan tubuh manusia. Namun, frekuensi radio yang melebihi batas tersebut yang tergolong tak sehat. Jadi kekhawatiran gangguan kesehatan akibat wifi belum terbukti secara ilmiah. (ryn)
Bagikan
Berita Terkait
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Air Kelapa Lebih dari Sekadar Segar! Ini Manfaatnya yang Vital untuk Ibu Hamil dan Pembentukan Air Ketuban

Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia

Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas

Resolusi Kesehatan Zodiak di 2025: Sagitarius Rutin Olahraga, Capricorn Perlu Banyak Meditasi, dan Aquarius Perbaiki Pola Tidur

Tanda Skin Barrier Kamu Rusak dan Cara Memperbaikinya

Mengapa IShowSpeed Selalu Energik saat Streaming? ini Jawabannya

5 Cara Melihat Siapa yang Terhubung ke Jaringan Wi-Fi
