Alomedika Jadi Platform Komunitas Dokter Daring Terbesar di Indonesia


Alomedika siap membantu dokter dan juga masyarakat. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)
PADA era teknologi digital saat ini, kolaborasi berbagai pihak makin gencar di berbagai ranah. Bidang kesehatan tak luput darinya. Salah satunya platform telemedisin dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sejak kehadirannya pada 2018, Alomedika terus berkembang menjadi salah satu komunitas digital dokter terbesar di Indonesia yang merupakan bagian integral dari Alodokter.
Alomedika memiliki peran krusial untuk memastikan para dokter di Indonesia memiliki akses terhadap informasi terbaru, terbaik, dan terkini mengenai praktik medis dan teknologi telemedisin.
Alomedika pun menjadi platform terpercaya bagi para dokter di Indonesia dan menjadi wadah kolaborasi. Lebih dari 90 ribu dokter sudah tergabung dalam kurun waktu lima tahun.
“Visi misi kita pengen jadi pionir telemedisin nomor satu di Indonesia. Oleh karena itu, kita ciptakan kmunitas dokter online terbesar di Indonesia, yaitu Alomedika,” kata Suci Arumsari, Co-Founder dan President Director Alodokter, di Samisara Grand Ballroom, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).
Selain itu, Suci mengatakan bahwa tantangan saat membangun Alomedika ada pada dirinya sendiri yang bukan berprofesi sebagai dokter. Meski begitu, ia bisa melewatinya karena beroleh dukungan dan bantuan dari IDI yang tertarik dengan visi-misi Alodokter.
Baca juga:

“Alomedika mengedepankan interaksi nyaman dalam berbagi study case, pandangan medis, guna mencapai peningkatnya kualitas layanan kesehatan di Indonesia yang merata,” kata Suci.
Di sisi lain, dr. Ulul, Sekretaris Jenderal PB IDI, mengatakan bahwa kolaborasi menjadi sangat penting di era digital ini. Dia mencontohkan kolaborasi Alomedika dengan IDI.
“Next step-nya mungkin saya berharap akan ada Alohealth yang isinya itu dokter, perawat, farmasi, dan para pekerja kesehatan lainnya. Saya mengucapkan selamat tapi juga jangan mudah untuk berpuas diri. Ini juga sejalan dengan visi dan misi IDI yang salah satunya adalah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas profesi medis melalui pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan ilmu kedokteran,” kata Ulul.
Aplikasi Alomedika juga dirancang senyaman mungkin bak media sosial. Namun, ini disesuaikan dengan kebutuhan dokter. Fitur dan algoritma dirancang agar bertujuan meningkatkan kualitas interaksi pengguna sehingga dokter nyaman untuk bertanya dan berdiskusi seputar kasus-kasus kesehatan serta jurnal terbaru dunia medis.
Baca juga:

Beberapa fitur Alomedika adalah Personalisasi Home Feed. Para dokter dapat mengakses beragam konten foto dan video di halaman utama serta mudah menemukan beragam informasi medis, termasuk produk dan layanan untuk mendukung profesi kedokteran mereka.
Selain itu juga ada Konten Diskusi yang disajikan dalam bentuk video atau foto berisikan beragam informasi medis. Fitur ini dipersonalisasi dengan algoritma sehingga dapat memberikan rekomendasi diskusi yang cocok dengan profil dokter.
Ada juga fitur Follow, memungkinkan dokter bisa saling mengikuti satu sama lain, seperti di media sosial umum sehingga mudah untuk pemutakhiran informasi terbaru.
Alomedika menghadirkan e-Course dari beragam spesialisasi yang dapat diikuti oleh seluruh dokter di Indonesia. Terakhir ada fitur Specialist Only Post. Fitur ini memungkinkan dokter spesialis untuk membuat diskusi yang hanya bisa dibaca oleh dokter-dokter dengan spesialisasi yang sama.
“Besar harapan Alomedika untuk terus berkembang sehingga bisa merangkul seluruh dokter di Indonesia dalam semangat meningkatkan pelayanan kesehatan negara ini. Tentunya sembari terus mempromosikan prinsip etika medis yang tinggi dan integritas profesi, serta menjaga kehormatan dan martabat profesi dokter” tutup dr. Andi Marsali, Senior Vice President Alomedika Media Business. (and)
Baca juga:
Alodokter Perkenalkan ‘Alni’, Asisten Virtual Telemedisin Berbasis AI
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
