Ali Mochtar: Saya Bukan Pelaku, Saya Korban Pengeroyokan


Kader Golkar mencoba memukuli orang yang diduga penyusup saat rapat konsultasi nasional Golkar versi Munas Bali di Jakarta, Selasa (10/3). Orang tersebut mencoba memukul Wasekjen Partai Golkar Ali Moc
MerahPutih Kriminal- Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Munas Bali, Dr Ali Mochtar, M.Si, yakin bukan dirinyalah yang melakukan pengeroyokan tersebut, justru ia yang menjadi korbannya.
Hal itulah yang ditegaskan oleh Ali Mochtar di Mabes Polri Bareskrim, Kamis (12/3). Jika insiden ini terjadi maka dirinya akan dijadikan tersangka.
"Iya, dia yang melakukan pemukulan tersebut kepada saya. Ini sudah ada visumnya," ungkap Ali kepada merahputih.com di Polda Metro Jaya.
Menurutnya, jika ditinjau dari segi hukum dan kriminal, pastinya si pelaku sudah mempunyai niat jelek. Ia membawa senjata. Niat inilah yang sudah mengarah ke tindak kriminal, hukum yang harus dipersoalkan. Terbukti adanya pasal penganiayaan dan penyerangan yang tercantum di KUHP, pasal 385.
Ia sebagai korban. Namun si pelaku putarbalikan fakta. Justru Ali yang diduga menjadi biangnya pengeroyokan.
Menurut Ali, pelaku adalah putra Yorris Raweyai. (Baca: Wasekjen DPP Golkar Jadi Saksi Laporan Roger)
"Saya ketemu dengan tujuh orang dilapangan, salah satunya adalah anaknya Yoris. Ketika itu semua orang bilang begitu bahwa ia yang melakukan pengeroyokan. Tapi sekarang sudah saya serahkan kepada Polisi saja," ujar Ali.
Ia mengatakan, bahwa di dalam argumen tidak boleh menggunakan tindakan kekerasan. Ini merupakan pelajaran di setiap kebebasan berpendapat.
"Dia bilang saya mualaf di Golkar, mualaf itu pantang bagi orang Islam, jangan begitu, nanti larinya ke isu sara," pungkas Ali.
Karena itulah, Ali datangi Polisi agar cepat tertangani masalahnya. Dan, ia tidak akan membalasnya. (gms)
Bagikan
Berita Terkait
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Putri Akbar Tanjung Kembali Pimpin Golkar Solo, Targetkan 5 Kursi DPRD

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan
