Aksara Lota Peninggalan Budaya Nusa Tenggara Timur

Frengky AruanFrengky Aruan - Selasa, 20 Agustus 2024
Aksara Lota Peninggalan Budaya Nusa Tenggara Timur

Aksara Lota. (Website/Indonesiana)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Aksara Lota dari Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan satu kemajuan peradaban ilmu pengetahuan daerah di Indonesia, sudah terjadi sejak dahulu. Bedanya kemajuan ini sesuai dengan kearifan lokalnya.

Aksara Lota asli Kabupaten Ende, Kepulauan Flores, Nusa Tenggara Timur. Dikemukan bahwa aksara Lota punya kecenderungan digunakan oleh masyarakat etnis Ende yang beragama Islam. Mereka tersebar di tiga kawasan yakni Kecamatan Ende, Ende Selatan, Ende Utara dan Nangapanda.

Jika ditilik turunannya, aksara ini lahir dari aksara Bugis. Di mana, orang Bugis migrasi dan menetap di Ende membawa peradaban dan kebudayaannya, termasuk aksaranya.

Dilansir dari laman Indonesiana Kementerian Pendidikan Kebudayaan RI, sejarah mencatat bahwa aksara Lota masuk ke Ende sekitar abad ke-16, semasa Pemerintahan Raja Goa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin (1593-1639).

Selama beberapa waktu berlangsung, aksara Bugis melakukan adaptasi terhadap budaya tempatan. Sehingga aksara Bugis menjadi aksara Ende sesuai sistem Bahasa Ende.

Baca juga:

Petualangan Masa Lalu di Gua Liang Bua, Rumah 'Hobit dari Flores' di NTT

Potongan kata Lota sendiri diambil dari wunu koli alias daun lontar. Sebab dahulu media kertas yang tersedia hanya itu. Dan bahasa-bahasa Ende ditulis dengan aksara Lota. Tulisan umumnya berupa doa, ajaran budi pekerti pada orangtua, petuah kehidupan, dan pesan kecintaan pada alam.

Terdapat delapan aksara Lota Ende yang tidak ada dalam aksara Bugis, yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga dan rha. Sebaliknya ada enam aksara Bugis yang tidak terdapat dalam aksara Lota Ende, yaitu ca, ngka, mpa, nra, nyca dan nya. Adapun jumlah total aksara Lota berjumlah 120 aksara asli Ende dan 20 Aksara Bugis.

Peneliti linguistik dan filologi Maria Matildis Banda tahun 1993 dengan dukungan dana dari Ford Foundation meneliti soal aksara Lota.

Ia menemukan tradisi menulis aksara Lota terabaikan setelah aksara latin dikenal. Selain itu orang tua lebih mementingkan pengetahuan membaca dan menulis aksara Arab daripada aksara Ende.

Di lain sisi, Prof. Stephanus Djawanai, Guru Besar Bidang Linguistik dari Universitas Gadjah Mada di Ende menyatakan bahwa aksara Ende termasuk jenis silabik (syllabic writing, syllabibography, syllable writing) yang menggambarkan suku-suku kata, mirip dengan hiragana Jepang. Jadi bukan alphabet seperti huruf latin.

Baca juga:

Sundancer Bawa ‘Suvenir’ dari Nusa Tenggara Barat

Aksara Lota Ende sudah diteliti sejumlah pakar linguistik dan filologi. Antara lain S Ross yang tahun 1872 menulis buku Controleer Onder Afdeelingen Endeh. Ia meneliti sederetan aksara Ende yang dimuat dalam TBG XXIV, kemudian dibukukan oleh Suchtelen tahun 1921 dalam Encyclopaedisch Bureau Endeh Flores. (Tka)

#Nusa Tenggara Timur (NTT)
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
215 Siswa di NTT Keracunan, DPR Desak Aparat Usut Kelalaian Penyedia Makan Bergizi Gratis
Kejadian tersebut sangat memprihatinkan dan mencederai misi besar pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
215 Siswa di NTT Keracunan, DPR Desak Aparat Usut Kelalaian Penyedia Makan Bergizi Gratis
Olahraga
Cristiano Ronaldo Batal ke Kupang NTT Rabu Ini
Asisten II Setda NTT Rita Wuisan mengaku pihaknya belum tahu kapan Cristiano Ronaldo benar-benar datang.
Frengky Aruan - Rabu, 19 Februari 2025
Cristiano Ronaldo Batal ke Kupang NTT Rabu Ini
Indonesia
Polda NTT Belum Terima Surat Permintaan Pengamanan dari Yayasan Pengundang Cristiano Ronaldo
Yayasan Graha Kasih Indonesia belum mengajukan surat permintaan untuk melakukan pengamanan untuk menyambut kedatangan Cristiano Ronaldo ke Kupang
Wisnu Cipto - Selasa, 18 Februari 2025
Polda NTT Belum Terima Surat Permintaan Pengamanan dari Yayasan Pengundang Cristiano Ronaldo
Kuliner
Meneguk Moke, Minuman Beralkohol dari Nusa Tenggara Timur
Moke merupakan air fermentasi yang bersumber dari bunga tandan dari pohon moke
Frengky Aruan - Minggu, 16 Februari 2025
Meneguk Moke, Minuman Beralkohol dari Nusa Tenggara Timur
Indonesiaku
Belajar Kosakata Bahasa Kupang Asal Nusa Tenggara Timur
Selain beta, katong, dan dorang, masih banyak kosakata yang sering dipakai oleh orang Kupang.
Frengky Aruan - Kamis, 22 Agustus 2024
Belajar Kosakata Bahasa Kupang Asal Nusa Tenggara Timur
Tradisi
Petikan Merdu dari Sasando, Alat Musik Tradisional NTT
Alat musik petik dengan bentuk khas setengah lingkaran atau disebut Sasando berasal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Frengky Aruan - Rabu, 21 Agustus 2024
Petikan Merdu dari Sasando, Alat Musik Tradisional NTT
Tradisi
Aksara Lota Peninggalan Budaya Nusa Tenggara Timur
Dikemukan bahwa aksara Lota punya kecenderungan digunakan oleh masyarakat etnis Ende yang beragama Islam.
Frengky Aruan - Selasa, 20 Agustus 2024
Aksara Lota Peninggalan Budaya Nusa Tenggara Timur
Indonesia
PDIP Tetapkan Ansy Lema Jadi Bakal Calon Gubernur NTT
Megawati menetapkan Ansy Lema maju dalam Pilkada Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024 seperti diumumkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Frengky Aruan - Rabu, 10 Juli 2024
PDIP Tetapkan Ansy Lema Jadi Bakal Calon Gubernur NTT
Indonesia
PN Kupang Kabulkan Sebagian Gugatan PT SIM
Gugatan Perkara Perdata Nomor: 302/ PDT.G/ 2022/ PN.KPG ini terkait dengan kerja sama bangun guna serah (BGS) pembangunan sarana wisata dan pengelolaan Pantai Pede, Manggarai Barat.
Andika Pratama - Rabu, 15 November 2023
PN Kupang Kabulkan Sebagian Gugatan PT SIM
Tradisi
Suara Indah Sasando Bergema di Galeri Indonesia Kaya
Penampilan Sasando Rhapsody pukau penonton.
Febrian Adi - Selasa, 18 Juli 2023
Suara Indah Sasando Bergema di Galeri Indonesia Kaya
Bagikan