Akhir Pekan, Kurs Rupiah Menguat Tipis Terhadap Dolar AS
 Eddy Flo - Jumat, 23 November 2018
Eddy Flo - Jumat, 23 November 2018 
                Kurs rupiah. Foto: Net
MerahPutih.Com - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta menjelang akhir pekan menguat tipis sekitar 35 poin menjadi Rp14.544 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.580 per dolar AS.
Penguatan rupiah tersebut menurut Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada cenderung bertahan meski ada sentimen negatif dari dalam negeri. Reza menambahkan, sentimen negatif dalam negeri ternyata tidak menghalangi laju rupiah untuk kembali menguat.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (23/11) juga mencatat mata uang rupiah kembali menguat menjadi Rp14.552 dibandingkan sebelumnya (22/10) di posisi Rp14.592 per dolar AS.
Lebih lanjut Reza menjelaskan bahwa imbas kenaikan mata uang euro dimanfaatkan rupiah untuk bergerak naik. Penguatan euro seiring adanya persetujuan antara Inggris dan Uni Eropa terkait dengan Brexit.
 
Di pasar global kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, karena investor percaya bahwa Inggris dan Uni Eropa (UE) akan mencapai kesepakatan sebelum Brexit berlaku.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pada Kamis (22/11) sore bahwa dia akan melakukan "segala yang mungkin" untuk memberi warga Inggris kesepakatan Brexit yang telah "dalam genggaman." Inggris dan Uni Eropa pada prinsipnya setuju untuk teks yang menetapkan hubungan masa depan mereka sebelum pertemuan puncak pada Minggu (25/11), menurut laporan media.
Sebagaimana dilansir Antara, mata uang euro dan pound melonjak menyusul berita tersebut, yang menempatkan dolar AS berada di bawah tekanan.
Di sisi lain, ada pula sejumlah kalangan yang menilai penguatan euro hanya sementara karena mempertimbangkan arah kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB).
"ECB October Meeting Minutes yang akan memberikan indikasi arah kebijakan moneter ECB terutama dalam membantu perbankan untuk menopang pertumbuhan ekonomi Zona Euro," ujar Reza Priyambada.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Dosen Terpapar Radikalisme, Menteri Nasir: Pilih Dikeluarkan atau Dibina
Bagikan
Berita Terkait
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
 
                      Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
 
                      Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
 
                      BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
 
                      Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
 
                      Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
 
                      BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
 
                      Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
 
                      Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
 
                      Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
 
                      




