Airlangga Harap RS Internasional di Depok Awal Pembangunan untuk Daerah-Daerah Lain


Pemerintah akan membangun rumah sakit internasional di Depok, Jawa Barat. (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Pemerintah terus melakukan kerja sama luar negeri, salah satunya dari Australia, dalam upaya menarik para investor untuk membangun fasilitas kesehatan yang bertaraf internasional.
Dalam rangka memperkuat kemandirian kesehatan nasional tersebut, dibangun rumah sakit internasional di Depok, Jawa Barat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi komitmen investasi sebesar USD 1 miliar oleh Aspen-Docta di Indonesia yang akan digunakan untuk pembangunan 23 rumah sakit internasional dan 650 klinik dalam periode 20 tahun ke depan.
Baca Juga:
Demokrat Minta Pengesahan RUU Kesehatan Ditunda
"Indonesia dan Australia merupakan bagian dari IA-CEPA, kita harus mendorong lebih banyak investasi dan kolaborasi, termasuk dalam research and development," kata Airlangga.
Perlu diketahui, rumah sakit internasional yang akan dibangun memiliki fasilitasi kesehatan bertaraf internasional, termasuk kapasitas diagnosis, dan 4 center of excellence penyakit khusus: brain and stroke, heart and cardiac, rehabilitation, and geriatric medicine.
Airlangga menuturkan, jika 1 rumah sakit dibangun dalam 30 bulan, maka target membangun 23 rumah sakit dalam 20 tahun tidak tercapai. Untuk itu, di hadapan Executive Chairman Aspen Medical dan CEO Sanusa Medika, Menko Airlangga mendorong agar pembangunan ini harus dipercepat agar tercapai sesuai target.
Baca Juga:
Rekomendasi Lima Sayuran untuk Pola Diet Sehat
Ketum Golkar ini kembali menekankan bahwa investasi di sektor kesehatan ini merupakan salah satu milestone yang diharapkan tidak hanya di Depok, tetapi juga di daerah lainnya.
"Ini terbuka di daerah lain, karena pemerintah sudah menyiapkan. Seperti kemarin dibuka juga di Bali KEK Kesehatan, kemudian sekarang di Jawa Barat. Tetapi dengan sedang dibahasnya dan selesainya keputusan Tingkat I diharapkan dengan revisi Undang-Undang Kesehatan akan membuka kesempatan pelayanan kesehatan yang lebih baik," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Anggaran Kesehatan Dihapus, Demokrat Tolak Rencana Pengesahan RUU Kesehatan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
