Kesehatan

Ahli Gizi Sarankan Kurangi Asupan 4 Makanan Enak Ini

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 04 Desember 2019
Ahli Gizi Sarankan Kurangi Asupan 4 Makanan Enak Ini

Kurangi mengonsumsi makanan-makanan ini (Foto: Unsplash/Skyla Design)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENGHINDARI makanan tertentu sangat sulit. Apalagi jika makanan tersebut memiliki rasa yang enak, mustahil rasanya tidak mengonsumsi makanan tersebut dalam satu hari. Namun, ahli gizi menyarankan agar kamu menghindari 4 makanan ini. Ya, semua makanan tersebut enak-enak semua.

Setiap makanan memiliki efek berbeda terhadap masing-masing orang. Misalnya orang yang tidak bisa mengonsumsi susu karena sering sakit perut. Tapi tidak setiap orang akan merasa sakit perut setelah mengonsumsi susu. "Penting untuk memahami bahwa makanan seperti susu dan gandum adalah alergen yang umum, dan beberapa orang tidak mentolerirnya dengan baik," kata Ahli gizi Julie Andrews, M.S., R.D.N., mengutip dari Woman's Day.

Baca juga:

Marissa Anita Jadi Seorang Vegetarian Demi Hidup Sehat

Namun, Andrews mengatakan 4 makanan ini memiliki efek buruk kepada setiap orang secara umum. Bahkan, nilai gizi pada makanan-makanan ini hampir tidak ada. Makanan apa saja ya yang dimaksud Andrews?

1. Donat

Donat memiliki kandungan kolestrol jahat (Foto: Unsplash/Rod Long)

Yang hobi ngemal pasti suka bawa oleh-oleh donat dari mal. Donat enak sih, tapi mulai sekarang kurangi makan donat ya. Donat terbuat dari karbohidrat olahan yang tidak banyak memiliki nilai gizi.

Donat diolah dengan cara digoreng, sehingga bisa meningkatkan kolestrol jahat (LDL) dan menurunkan kolestrol baik (HDL), demikian menurut American Heart Association (AHA). Bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi donat, tapi batasi ya.

2. Mi instan

Tidak ada kandungan gizi pada mie instant (Foto: Unsplash/Ke Vin)

Yang anak kosan sudah mengonsumsi berapa mie instant hari ini? Mie instant, sahabatnya anak kos juga tidak boleh sering dikonsumsi. Hampir tidak ada kandungan gizi pada mie instan. "Tidak ada serat pada mie instant dan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh kita," ujar Ahli Diet dari New York, Shonali Soans.

Soans melanjutkan, jumlah natrium dan MSG pada mie instant sangat tinggi. Alih-alih bikin kenyang, kandungan tersebut malah bikin kamu lapar. Ini yang bikin mengonsumsi mie instant bawaannya mau nambah terus. Tidak mengherankan deh kalau perut kamu bisa 'bengkak' gara-gara mie instant.

Bagi kamu yang hobi banget makan mie instant, jangan pernah lupa tambahkan sayuran pada semangkuk mie instatn. Dengan begitu, akan ada nilai gizi pada mie instant tersebut yang terdapat dari sayuran.

Baca juga:

Jangan Salah Sangka, Santan dan MSG Itu Sehat

3. Nasi putih

Nasi putih meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (Foto: Unsplash/Mgg Vitchakorn)

Bagi orang Indonesia makan belum ketemu nasi berarti belum kenyang. Makanan pokok ini nyatanya sangat berbahaya untuk gula darahmu. Soans bahkan menyebut terlalu banyak mangonsumsi nasi putih bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

4. Teh manis

Secangkir teh jadi tidak sehat saat ditambahkan gula (Foto: Unsplash/Drew Taylor)

Bisa dibilang teh manis merupakan minuman wajib di setiap rumah makan. Menu ini jadi favorit banyak orang. Sebenarnya teh memiliki banyak manfaat kesehatan. Tapi jadi beda cerita ketika ada tambahan gula pada segelas teh manis.

"Minuman yang dimaniskan dengan gula tinggi tidak memiliki banyak nutrisi," tegas Andrews. Kebanyakan minum teh manis kata Andrew bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2 dan jantung.

Yuk sahabat Merah Putih, kurangi asupan makanan-makanan tadi ya! (ikh)

Baca juga:

Makanan Rendah Lemak Tidak Sehat?

#Gizi #Ahli Gizi #Nasi #Kue Donat
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Resmikan Dapur MBG di Pulau Seribu, Targetkan 5.200 Jiwa Penerima
Pemprov DKI meresmikan dapur MBG di Pulau Seribu. Pihaknya pun menargetkan 5.200 jiwa penerima.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Pemprov DKI Resmikan Dapur MBG di Pulau Seribu, Targetkan 5.200 Jiwa Penerima
Indonesia
BGN Buka Suara Soal Snack dan Bahan Mentah di Program Makan Bergizi Gratis
tetap melayani kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
BGN Buka Suara Soal Snack dan Bahan Mentah di Program Makan Bergizi Gratis
Indonesia
Pakar Minta Angka Kecukupan Gizi dalam Program MBG Prioritaskan Keanekaragaman Pangan
Selama ini, BGN telah menetapkan standar gizi untuk anak-anak sekolah yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Pakar Minta Angka Kecukupan Gizi dalam Program MBG Prioritaskan Keanekaragaman Pangan
Indonesia
Program Makan Bergizi Gratis Butuh 30 Ribu Ahli Gizi
Ribuan ahli gizi itu akan disebar di setiap pusat layanan BGN seluruh Indonesia untuk mengetahui karakteristik dan kebutuhan gizi di masing-masing daerah.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 November 2024
Program Makan Bergizi Gratis Butuh 30 Ribu Ahli Gizi
Indonesia
3.000 Orang Daftar Jadi Anggota Polri Lewat Jalur Ahli Gizi dan Peternakan
Sebanyak 3.000 orang mendaftar jadi anggota Polri lewat jalur ahli gizi dan peternakan.
Soffi Amira - Rabu, 13 November 2024
3.000 Orang Daftar Jadi Anggota Polri Lewat Jalur Ahli Gizi dan Peternakan
Lifestyle
Ahli Gizi Bagikan Tips Bekal Makanan Anak yang Sehat dan Bergizi
Ahli gizi membagikan tips bekal makanan anak yang sehat dan bergizi. Hal itu bisa berdampak pada kesehatan anak.
Soffi Amira - Sabtu, 24 Agustus 2024
Ahli Gizi Bagikan Tips Bekal Makanan Anak yang Sehat dan Bergizi
Olahraga
Ingat! Ini Fase Penting Untuk Mencegah Stunting
Salah satu zat gizi yang harus ada dalam pemberian MPASI adalah protein hewani seperti daging, ikan, ayam, dan telur.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 Januari 2024
Ingat! Ini Fase Penting Untuk Mencegah Stunting
Indonesia
Ingat Ya! Tinggi Badan Bukan Hanya Dipengaruhi Faktor Genetik
Pada tubuh manusia terdapat dua fase pertumbuhan, yakni pertama pada saat menginjak fase balita dan kedua pada saat fase remaja.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Januari 2024
Ingat Ya! Tinggi Badan Bukan Hanya Dipengaruhi Faktor Genetik
Indonesia
IDI Ungkap Kunci Persoalan Stunting Adalah Pemahaman Orang Tua Terhadap Gizi
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Padang, Muhammad Riendra menyatakan kunci persoalan kasus anak gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau stunting adalah pemahaman orang tua terhadap gizi anak.
Mula Akmal - Minggu, 19 Februari 2023
IDI Ungkap Kunci Persoalan Stunting Adalah Pemahaman Orang Tua Terhadap Gizi
Bagikan