Ada yang Kembali, Ada yang Menuju Kepunahan

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 04 Mei 2021
Ada yang Kembali, Ada yang Menuju Kepunahan

Beberapa spesies hewan terancam punah. (Foto: Pixabay/263582)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KEPEDULIAN manusia pada alam sekitarnya agaknya sudah mulai membaik dari tahun ke tahun. Kepedulian pada lingkungan itu juga bertautan dengan hewan-hewan yang terancam kehidupannya.

Menurut World Wild Fund (WWF), memang ada hewan-hewan yang menambah populasinya. Namun ada juga yang malah bergerak ke arah kepunahan. Sejak tahun 1960an gerakan peduli pada hewan terus menunjukan kemampuannya melobi pemerintah dan badan terkait lainnya untuk lebih pduli pada lingkungan.

Baca Juga:

Salut! Idola Kpop Ini Pencinta Lingkungan


Spesies yang terancam

hidup
Populasi orangutan menyusut dalam 60 tahun. (Foto: Pixabay/tifanisquires)


Kepedulian terhadap beberapa spesies belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Seperti Orangutan di kalimantan yang mengalami penyusutan populasi lebih dari 50% dalam 60 tahun belakangan. Khususnya yang ada di sekitar barat laut yang terancam karena penebangan liar dan perburuan, diyakini di wilayah ini hanya ada sekitar 1500 orangutan.

Hal yang sama juga terjadi pada gorila dataran rendah di Afrika. Pada pertengahan tahun 1990an jumlahnya mencapai sekitar 17 ribu gorila. Par pakar percaya bahwa sejalan dengan waktu jumlah itu sudah menyusut. Semakin susah didata karena beberapa wilayah di Afrika kerap terjadi konflik bersenjata dan kekerasan.

Dari lima spesies yang ada di dunia, badak jawa yang paling terancam populasinya. Kokon saat ini jumlahnya hanya tinggal 60 badak saja. Kebanyakan badak ini berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Sementara badak di Vietnam terakhir terlihat di tahun 2010.

Penguin di kepulauan Galapagos juga mengalami penyusutan akibat perubahan iklim. Kabarnya jumlah sekarang sekitar 2 ribu penguin. Kehidupan panda merah juga tidak baik yang sekarang berjumlah 10 ribu panda. Penyusutan ini terjadi karena wilayah Himalaya terpengaruh juga dengan perubahan iklim dunia.

Hilang selamanya

hidup
Ada sejenis lumba-lumba yang sudah punah di sungai Yangtze. (Foto: Pixabay/Ildigo)

tadinya di sungai Yangtze terdapat lumba-lumba atau disebut oleh warga lokal dengan nama Baiji. Namun Baiji terlihat terakhir kali di tahun 2002. Empat tahun yang lalu lumba-lumba ini dinyatakan punah. Kepunahan juga terjadi pada ikan hiu yang ada di Laut China Selatan. ikan hiu ini terlihat terakhir kali di tahun 1934.

Pada tahun 2012 penyu raksasa bernama Pinta terakhir terlihat di kepulauan Galapagos. Hewan asli kepualauan ini tidak pernah terlihat kembali sampai saat ini. Satu penyu terakhir yang hidup bernama Lonesome George berada di penangkaran sejak tahun 1972.

Nasib katak beracun yang berada di hutan Panama juga sama tidak pernah lagi terlihat keberadaannya. kata ini diyatakan punah pada tahun 2020. Katak ini dilihat terakhir kali di tahun 1992. Katak-katak ini punah karena terserang penyakit jamur chytrid.

Baca Juga:

WWF Soroti Isu Krisis Iklim Lewat Meme Memilukan


Yang muncul kembali

hidup
Gorila gunung sudah menunjukan kenaikan populasinya. (Foto: Pixabay/Sponchia)


Tak selamanya alam bersedih, namun juga ada berita gembiranya. beberapa hewan yng dinyatakan hampir punah, mulai menambh jumlah populasinya. Seperti semua macan di Bhutan, Tiongkok, India, Nepal dan Russia menujukan kenaikan populasi yang menggembirakan. Konon jumlahnya saat ini mencapai 3900 macan.

Akibat perburuan, Eropa hampir-hampir kehilangan bisonnya. Tahun 1927 bison ini sudah dinyatakan hilang dari benua Eropa. Hanya tersisa sekitar 60 bison yang berada di kebun binatang. Dengan penelitian, para pakar mampu membiakan mereka mencapai 6 ribu bison.

Begitu dengan gorila gunung yang ditahun 1980an dinyatakan hanya tinggal 400 gorila. Namun sekarang populasi merek mencapai 1063. Begitu juga dengan Iberian lynx yang dahulu kerap terlihat di Spanyol, Portugal dan Prancis Selatan dinyatakan punah di awal abad 20. namun di awal tahun 2000an muncul populasi sebanyak 100 lynx. (psr)

Baca Juga:

Ganti Istilah 'Perubahan Iklim' Menjadi 'Krisis Iklim'

#Hewan #Hewan Langka #Hewan Terancam Punah
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Indonesia
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Dinas KPKP DKI tengah membuat kajian terkait pembangunan puskeswan. Barulah di 2026 pembangunan dilakukan di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Indonesia
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Wacana soal BPJS Hewan kini menjadi perhatian anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, Francine. Pemprov DKI diminta untuk memenuhi layanan kesehatan hewan.
Soffi Amira - Senin, 09 Juni 2025
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Fun
Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya
Catopuma badia, kucing misterius endemik Kalimantan, terekam lagi di TN Kayan Mentarang setelah dua dekade. Ini dia keunikan, habitat, dan ancaman konservasinya!
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 03 Juni 2025
Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya
Bagikan