ACT Klaim Korban Tewas Tembus 1.200, BNPB Catat Baru 844 Jiwa


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (28/07). (Foto: MerahPutih/Novriadi Sitompul)
MerahPutih.com - Korban meninggal dunia akibat bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah mencapai 844 orang per siang hari ini. Angka ini jauh berbeda dengan data Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menyebutkan korban tewas telah menembus angka 1.203 orang.
Kepala Humas dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sejumlah korban meninggal atas bencana alam tersebut sudah teridentifikasi.
"Data yang ditemukan dan diidentifikasi jumlah korban tewas sebanyak 844 orang sampai pukul 13.00 WIB hari ini," kata Sutopo di kantornya, Senin (1/10).

Pria kelahiran Boyolali 7 Oktober 1969 ini menuturkan wilayah yang terdampak gempa bumi dan tsunami terbilang luas. Namun sumberdaya yang ada sangat terbatas. Dengan begitu, lanjut dia, pemerintah terus mengupayakan penambahan personel gabungan dibantu oleh para relawan.
Di samping itu, Sutopo berkata, jumlah korban meninggal masih sangat mungkin bertambah mengingat proses evakuasi masih terus dilakukan. Dia pun mengungkapkan, saat ini relawan bencana membutuhkan lebih banyak alat berat untuk mengevakuasi korban. "Kita membutuhkan alat berat dengan jumlah banyak," ungkapnya.
Sebelumnya, Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendata jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu Sulawesi Tengah sebanyak 1.203 orang. Adapun jumlah orang hilang sebanyak 46 orang, termasuk 61 warga negara asing.

"Korban meninggal 1.203 yang tersebar di beberapa titik, jumlah korban terbesar terdapat di Kelurahan Petobo yang rata oleh terjangan tsunami," kata Vice President ACT Insan Nurrohman di Jakarta, Senin (1/10)
Berikut rincian data korban yang didapat dari tim ACT di lapangan, yaitu di Kelurahan Petobo 700 orang, RS Wirabuana 10 orang, RS Undata 201 orang, Masjid Raya 50 orang, RS Bhayangkara 161 orang, Kecamatan Tawaeli 35 orang, Kelurahan Kayumalue Pajeko dua orang, Kelurahan Kawatuna lima orang, Pos Pol PP tujuh orang, RS Madani 32 orang. (Asp)
Baca Berita Menarik Lainnya: Ribuan Korban Masih Tertimbun di Dua Lokasi Ini
Bagikan
Berita Terkait
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang

BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir

Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa

BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan

Pembersihan Puing Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Telah 60 Persen, Kendala Ditemukan dan Membutuhkan Investigasi Forensik Struktur

Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny, MUI Minta Infrastruktur Bangunan Segera Dicek

Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 14 Meninggal Dunia, dan 49 Masih Hilang

Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Bertambah Jadi 14 Orang, Jenazah Ditemukan Utuh

BNPB Mulai Fokus Cari Jenazah Santri Tertimbun Bangunan Roboh Ponpes Al Khoziny, Tak Ada Lagi Tanda kehidupan
