ABJ Anggap Djohar-Sihar Pasangan Ideal untuk Pimpin Sumut


Rombongan reog Ponorogo mengiringi pasangan Djarot-Sihar mendaftarkan diri ke KPU Sumut. (MP/Amsal)
MerahPutih.com - Ketua Arus Bawah Jokowi (ABJ) Provinsi Sumatera Utara Parulian Silalahi menilai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus ideal untuk memimpin masyarakat Sumut.
"Kepemimpinan Pak Djarot di birokrasi pemerintahan tidak perlu diragukan, beliau pernah menjadi Wali Kota Blitar dua periode 2000-2005 dan 2005-2010, kemudian diberi amanah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta 2014-2017 dan Gubernur DKI Jakarta 2017," kata Parulian dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (20/1).
Disebutkannya, saat memimpin Kota Blitar, Djarot dengan baik bisa menata pedagang kaki lima. Tidak heran kemudian diganjar berbagai penghargaan. Beberapa diantaranya adalah penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah di tahun 2008, Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan Anugerah Adipura berturut-turut pada Tahun 2006, Tahun 2007 dan Tahun 2008.
Begitu juga saat diberi amanah di DKI, Djarot yang lahir di Gorontalo pada 30 Oktober 1955 dengan kepemimpinannya mampu memperbaiki pelayanan birokrasi kepada warga di Ibu Kota.
"Dengan menggandeng Sihar Sitorus, menurut kami Djarot-Sihar Sitorus ini adalah pasangan pas, pasangan ideal untuk Sumut ke depan yang lebih baik," jelas Parulian mengenai sosok Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus Pane atau familiar disebut Sihar Sitorus.
Seperti halnya Djarot, ABJ Sumut menyatakan bahwa kemampuan Sihar Sitorus tidak perlu diragukan lagi. Selain sebagai putra daerah, pengalaman Sihar Sitorus dalam memimpin organisasi sudah lebih dari cukup. Beliau pernah menjadi Ketua Umum PSMS Medan dan mendirikan tiga klub sepakbola yaitu Medan Chiefs Deli Serdang dan Pro Titan, dan Nusaina Fans Club (FC).
Pria kelahiran 13 Juli 1968 itu juga pernah menjabat sebagai anggota komite eksekutif (Exco) PSSI. Atas kemampuannya itu pula, pada Pilpres 2014 ia didaulat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu dari 120 menjadi Juru Kampanye Nasional Jokowi-JK.
"Mau putra daerah atau bukan, masyarakat Sumut harus lebih cerdas dalam menentukan calon pemimpin Sumut ke depan. Terpenting calon pemimpin di suatu daerah merupakan sosok yang berkarakter, berkelakuan baik, profesional, bersih dari korupsi, pro terhadap wong cilik dan telah teruji dalam memimpin birokrasi pemerintahan," kata Parulian Silalahi.
Ia mengingatkan kembali bahwa Pilkada langsung hendaknya tidak diartikan secara sempit, yakni bahwa calonnya harus merupakan putra asli daerah.
"Terpenting, calon pemimpin di suatu daerah merupakan sosok yang berkarakter, berkelakuan baik, profesional, bersih dari korupsi, pro terhadap wong cilik dan telah teruji dalam memimpin birokrasi pemerintahan," ucapnya seperti dilansir Antara.
Hal itu, tambah Parulian, ada pada sosok Djarot Saiful Hidayat yang maju sebagai calon gubernur Sumut 2018 berpasangan dengan calon wakil gubernur Sihar Sitorus.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
PDI Perjuangan Desak Penulisan Ulang Sejarah Berdasarkan Fakta, Bukan Fiksi Penguasa

Djarot, Ribka Tjiptaning, hingga Oegroseno Hadir di Sidang Hasto

Ketua DPP DPIP Minta Publik Bersabar Wacana Pertemua Prabowo dan Mega

[HOAKS atau FAKTA]: MK Diskualifikasi Bobby Nasution dari Pilkada Sumatera Utara
![[HOAKS atau FAKTA]: MK Diskualifikasi Bobby Nasution dari Pilkada Sumatera Utara](https://img.merahputih.com/media/29/97/8b/29978bae24edf25f4d25aa671b866558_182x135.jpeg)
PDIP Beberkan Kecurangan di Pilkada Sumut
Djarot Sebut IKN Proyek Tergesa-gesa, Grace Natalie: Silakan Datang Sendiri

Soal Pilkada Sumatera Utara, PDIP: Biarkan Semut Lawan Gajah

PDIP Berencana Usung Ahok di Pilgub Sumatera Utara

PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas V
Djarot Naik Sisingaan ke Acara Kampanye Damai Sambil Salam 3 Jari
