70 Persen Masyarakat Ogah Pakai Masker, Mata Rantai COVID-19 Tak Mungkin Terputus

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 26 Juni 2020
70 Persen Masyarakat Ogah Pakai Masker, Mata Rantai COVID-19 Tak Mungkin Terputus

Satpol PP melakukan pendataan terhadap masyarakat yang tidak mengenakan masker saat melakukan razia masker di Simpang Lima Kota Banda Aceh. (ANTARA/Zubaidah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Anggota tim komunikasi penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat patuh bermasker di publik. Jika mayoritas penduduk masih enggan bermasker, dia menyebut rantai COVID-19 akan sulit terputus.

"Kalau sebanyak 70 persen penduduk belum mau menggunakan masker, kita tidak akan berhasil memutus penularan COVID-19 ini," tutur Reisa, Jumat (26/6).

Baca Juga:

Ridwan Kamil Putuskan tidak Perpanjang PSBB Jabar

Ia mengatakan, beberapa wilayah berhasil menekan penyebaran corona karena ketegasan masing-masing kepala daerah. Namun, faktor utama yang membuat penularan corona dapat ditekan ialah kesadaran masyarakat di daerah tersebut.

"Para kepala daerah dari provinsi yang berhasil menekan penularan mengatakan masyarakat lah yang menjadi pahlawan mereka. Aceh, Gorontalo, DIY, NTT, Tegal, Kabupaten Sleman hanya sebagian dari semua puluhan provinsi dan kota yang berhasil menekan COVID-19," ujar Reisa

Reisa mengajak kepala daerah lain agar meniru ketegasan pemimpin di daerah yang telah berhasil menekan penyebaran corona.

Dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan tiap rumah dan tempat kerja harus memiliki sirkulasi udara yang baik agar lingkungan di dalam ruangan tetap sehat.(ANTARA)
Dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan tiap rumah dan tempat kerja harus memiliki sirkulasi udara yang baik agar lingkungan di dalam ruangan tetap sehat.(ANTARA)

Ia meminta para kepala daerah hingga tokoh agama di masing-masing daerah menjadi teladan untuk masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Saya pribadi dan Gugus Tugas di pusat dan daerah mengajak seluruh tokoh masyarakat dan pimpinan daerah, pejabat publik politikus, tokoh agama, influencer menjadi teladan dan mengajak masyarakat menerapkan protokol (kesehatan) dengan baik," ucapnya.

Reisa menyatakan, dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak dapat menekan penularan corona.

"Sains buktikan jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan dapat putuskan rantai penularan, tapi tanpa pelaksanaan yang baik dan kompak enggak ada gunanya. Maka kita harus sama-sama terapkan protokol kesehatan," ucapnya.

Baca Juga:

Alasan Pemprov DKI Utamakan Jalur Usia dalam PPDB

"Protokol ini mudah jika dilaksanakan apabila enggak sendirian, pastikan benar-benar berjarak 1-2 meter dan orang yang dekat dengan kita harus lakukan yang sama," tuturnya.

Jumlah kasus positif corona di tanah air bertambah 1.240, sehingga total menjadi 51.427 Jumat (26/6) ini. Pasien meninggal dunia bertambah menjadi 2.683.

Berdasarkan sebaran di 34 provinsi, kasus positif corona di Jatim kini menjadi yang terbanyak dengan angka 10.901. Disusul oleh Jakarta dengan angka 10.796. (Knu)

Baca Juga:

Menhub Cek Kesiapan KRL Solo-Yogyakarta Pengganti KA Prameks

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan