70 Ilmuwan Indonesia dan Amerika Bahas Masa Depan Dunia, Ada Apa?

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 19 Juli 2017
70 Ilmuwan Indonesia dan Amerika Bahas Masa Depan Dunia, Ada Apa?

"Science in the Square" yang digunakan untuk menyoroti sains dan khususnya perubahan iklim di Times Square di Manhattan, New York City, Amerika Serikat (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih - Sebanyak 70 ilmuwan asal Indonesia dan Amerika Serikat mendiskusikan masa depan sains dalam Indonesian -American Kavli Frontiers of Science Symposium (KFoS) ketujuh, di Ambon, Rabu (19/7).

Digelar oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Akademi Sains Nasional Amerika Serikat (National Academy of Sciences - NAS), simposium tersebut merupakan bentuk komitmen dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Sebanyak 70 ilmuwan dari berbagai lembaga sains dan universitas terkemuka dari dua negara itu turut berpartisipasi membahas perkembangan terkini di masing - masing bidang keahlian.

Dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden NAS, Diane Griffin, simposium tahunan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga 22 Juli 2017, dengan menghadirkan para ilmuwan dari Indonesia dan Amerika Serikat sebagai pembicara.

Dari Indonesia ada Hawis Madduppa dan Perdinan dari Institut Pertanian Bogor, Hary Devianto dari Institut Teknologi Bandung, Tjhin Wiguna dan Endah Triastuti dari Universitas Indonesia, dan pemateri dengan referensi khusus dari Indonesia, Zulfan Tadjoeddin dari Universitas Western Sydney.

Sedangkan, Amerika Serikat dihadirkan Karen J. Osborn (Lembaga Smithsonian dan Museum Sejarah Alam Nasional), Alison Sweeney (Universitas Pennsylvania), Yueh Lin (Lynn) Loo (Univesitas Princeton), dan Joseph Berry (Laboratorium Energi Terbarukan Nasional). Selain itu, pemateri lainnya adalah Noah Planavsky (Universitas Yale), Jessica Conroy (Universitas Illinois), Nichole Lighthall (Universitas Central Florida) dan Sunil Gandhi (University California, Irvine).

Sedikitnya ada enam tema besar multidisiplin yang dibahas, yakni "Exploring Marine Environment: From Coral Reefs to the Deep Sea", "Emerging Energy Technologies", dan "Earth's Climate System". Kemudian "Neuroplasticity", "Why and How Populism and Identity Politics Re-emerge in the Current Globalized World?", dan "Human Behavior and Cybersecurity".

Ketua AIPI, Prof. Sangkot Marzuki mengatakan ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat di berbagai belahan dunia. Oleh sebab itu, diskusi antara ilmuwan Indonesia dengan negara lain amat penting untuk dilakukan sebagai sarana bertukar pemikiran dan pengalaman.

Hal itu, lanjutnya, akan memperkaya khasanah para ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang keahlian dan menjembatani kerja sama lintas disiplin, terutama dalam memecahkan berbagai tantangan yang dihadapi.

"Topik-topik ini dipilih untuk merepresentasikan berbagai bidang keilmuan yang relevan dengan tantangan yang dihadapi manusia, tanpa mengenal batas-batas negara," tandas Sangkot.(*)

Sumber: ANTARA

#Perubahan Iklim #Ilmu Pengetahuan #Indonesia #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Dunia
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Berita
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Belum ada informasi tentang kemungkinan tersangka yang akan dipublikasikan. Area tersebut masih ditutup, sementara para penyelidik terus memproses tempat kejadian perkara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di  California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Indonesia
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
Presiden menyampaikan prioritas pemerintah saat ini adalah mengirimkan bantuan yang diperlukan, termasuk bahan bakar minyak dan listrik.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
Indonesia
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Eddy Soeparno menilai bencana di Sumatra sebagai bukti krisis iklim. BNPB mencatat 303 korban tewas. Ia minta pemerintah tegas terhadap perusakan lingkungan.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 30 November 2025
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Indonesia
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Ketua MPR Ahmad Muzani menegaskan kepada negara muslim dunia bahwa Indonesia akan bertahan hingga hari kiamat karena memiliki Pancasila sebagai dasar negara
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
ShowBiz
Penggemar K-Pop Curi Perhatian di COP30 Brasil, Tunjukkan Aksi Peduli Iklim
Aksi penggemar K-pop di Indonesia yang berdonasi Rp 1,4 miliar untuk korban bencana alam di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat 2021 jadi contoh nyata. ?
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Penggemar K-Pop Curi Perhatian di COP30 Brasil, Tunjukkan Aksi Peduli Iklim
Indonesia
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Di Indonesia, Cloudflare tercatat sebagai salah satu dari 25 Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang belum terdaftar di Kemkomdigi
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Indonesia
Indonesia Raih Rp 7 Triliun Dari Perdagangan Karbon di COP30 Brasil
Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi hingga 90 juta ton CO2 dengan nilai transaksi sebesar Rp 16 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Indonesia Raih Rp 7 Triliun Dari Perdagangan Karbon di COP30 Brasil
Bagikan