7 Negara di Dunia yang Menggunakan Bahasa Jawa

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Rabu, 29 Maret 2017
 7 Negara di Dunia yang Menggunakan Bahasa Jawa

kisahasalusul.blogspot

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang berasal dari suku Jawa, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta dan sebagian Jawa Barat. Bahasa Jawa pun terbagi dalam beberapa varian dialek, seperti bandek dan ngapak.

Dialek bahasa Jawa bandek terdapat di daerah Semarang, Yogyakarta, Solo, Jawa Timur dan sekitarnya. Sedangkan ngapak terdapat di daerah Banyumas, Tegal, Purwokerto, Kebumen, Brebes, Bumiayu dan sekitarnya. Kedua jenis varian bahasa Jawa ini juga masih terbagi lagi, yaitu bahasa ngoko dan krama inggil.

Bahasa ngoko bisanya digunakan untuk berkomunikasi antara sesama masyarakat pada umumnya. Sedangkan krama inggil ini lebih halus, biasanya digunakan di lingkungan keraton, untuk berkomunikasi antara orang yang lebih tua dan lain sebagainya.

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang paling banyak digunakan, karena hampir di semua daerah di Indonesia terdapat masyarakat suku Jawa, yang dalam kesehariannya masih menggunakan dialek bahasa Jawa.

Namun selain di Indonesia, ternyata ada negara-negara di dunia yang dalam kesehariannya juga menggunakan bahasa Jawa. Dari berbagai sumber, merahputih.com merangkum 7 negara di dunia yang kesehariannya masih ada yang menggunakan bahasa Jawa, yaitu:

7. Singapura

Ternyata di negara Singapura ada sebuah tempat bernama 'Kampong Jawa'. Tempat ini terletak di tepi sungai Rochor. Kawasan ini adalah tempat pemukiman orang-orang Jawa dari Jawa Tengah. Orang-orang Jawa di daerah ini sudah ada sejak 1825. Mereka didatangkan untuk dipekerjakan sebagai buruh di kontruksi jalan, perkebunan, serta pembuatan rel kereta.

Hingga saat ini, orang-orang Jawa peranakan yang sudah menjadi warga negara Singapur tersebut dalam kesehariannya masih menggunakan bahasa Jawa. Selain 'Kampong Jawa', orang-orang berkebangsaan Singapur dari suku Jawa peranakan ini juga terdapat di Kallang Airport Estate, Singapura. Mereka hidup berdampingan dengan orang Melayu dan Cina.

6. Malaysia

Malaysia merupakan negara serumpun dengan Indonesia. Sebagian penduduknya adalah Rumpun Melayu. Keunikan Suku Jawa di Malaysia memiliki populasi yang cukup signifikan. Di beberapa wilayah seperti Johor dan Selanggor warga suku Jawa berjumlah sekitar 20% dari total penduduk yang ada di daerah tersebut.

Masyarakat Jawa yang berada di Malaysia saat ini merupakan suku Jawa generasi ketiga dan keempat. Walaupun masih menggunakan sebagian adat dan kebudayaan Jawa, mereka sudah dianggap Melayu pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia. Hingga saat ini, masyarakat Jawa peranakan yang ada di wilayah tersebut, dalam kesehariannya masih menggunakan dialek bahasa Jawa. Bahkan adat istiadat Jawa pun masih melekat di kehidupan mereka.

Masyarakat Jawa yang berada di Malaysia saat ini merupakan suku Jawa generasi ketiga dan keempat. Walaupun masih menggunakan sebagian adat dan kebudayaan Jawa, mereka sudah dianggap Melayu pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia. Hingga saat ini, masyarakat Jawa peranakan yang ada di wilayah tersebut, dalam kesehariannya masih menggunakan dialek bahasa Jawa. Bahkan adat istiadat Jawa pun masih melekat di kehidupan mereka.

5. Keledonia Baru

Kaledonia Baru, atau dalam penggunaan resmi digunakan nama New Caledonia, adalah sebuah wilayah yang berstatus jajahan sui generis Perancis. Wilayah ini terletak di sub-benua Melanesia di Samudra Pasifik sebelah barat daya. Penduduk asli dari pulau Kaledonia Baru adalah suku Kanak yang berasal dari ras Melanesia. Pada tahun 1896 sebanyak 170 keluarga Jawa migrasi ke neegara ini. Rata-rata mereka dipekerjakan sebagai buruh kontrak.

Sejarah migrasi ini bermula pada masa 42 tahun sebelumnya (1854), Napoleon III membuat aturan bahwa Kaledonia Baru dijadikan tempat pengasingan bagi narapidana hukuman Perancis. Sebagian besar narapidana yang dibawa ke kepulauan ini adalah tahanan politik dari Komune Paris.

Pada tahun 1894, Gubernur Perancis di Kaledonia Baru, Paul Feillet, menghapuskan imigrasi narapidana dan menggantinya para pekerja di kepulauan ini dengan tenaga kerja penjara imigran dari Asia, terutama dari Jepang, Jawa dan Vietnam, yang datang untuk bekerja di tambang dan perkebunan. Dan sejak tahun 1949, migrasi orang jawa ke Pasifik telah dihentikan. Saat ini ada sekitar 7000 hingga 11.000 orang keturunan berbagai etnis Indonesia tinggal di Kaledonia baru. Saat ini orang Jawa di Kaledonia tetap menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari hingga sekarang.

Setelah Anda mengklik 7 Negara di Dunia yang Menggunakan Bahasa Jawa pada artikal berikutnya, jangan lewatkan juga untuk membaca artikel ini: Cathy Easburn, Pesinden dari Inggris yang Fasih Bernyanyi dengan Bahasa Jawa

#Budaya Jawa #Gamelan Jawa #Aksara Jawa
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian
Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) 2025 digelar pada 22-23 Agustus. Acara ini mempertemukan musik gamelan dan seniman kenamaan.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian
Lifestyle
Kapan Malam 1 Suro 1959? Ini Tanggal dan Makna Spiritualnya
Malam 1 Suro 1959 akan berlangsung pada Kamis malam, 26 Juni 2025, bertepatan dengan malam Jumat Kliwon yang diyakini penuh muatan spiritual dalam budaya Jawa.
ImanK - Minggu, 22 Juni 2025
Kapan Malam 1 Suro 1959? Ini Tanggal dan Makna Spiritualnya
Berita Foto
Menilik Sentra Kerajinan Gamelan Kuningan Daliyo Legiyono Yogyakarta Sejak 1954
Seorang perajin membuat gong alat musik gamelan di Sentra Kerajinan Gamelan Rumahan Daliyo Legiyono di Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (24/11/2024).
Didik Setiawan - Minggu, 24 November 2024
Menilik Sentra Kerajinan Gamelan Kuningan Daliyo Legiyono Yogyakarta Sejak 1954
Tradisi
Asal Usul Malam Satu Suro dan Kegiatan yang Baik untuk Dilakukan
Malam Satu Suro dianggap sebagai malam keramat dan penuh makna dalam budaya Jawa.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 20 Oktober 2024
Asal Usul Malam Satu Suro dan Kegiatan yang Baik untuk Dilakukan
Fun
KJRI New York Ajak Kerja Sama Gibran Tampilkan Gamelan di USA
memilih Kota Solo karena menjadi salah satu pusat budaya Indonesia.
P Suryo R - Jumat, 17 Maret 2023
KJRI New York Ajak Kerja Sama Gibran Tampilkan Gamelan di USA
Tradisi
Brobosan, Tradisi Penghormatan Jenazah pada Budaya Jawa
Tradisi Brobosan berasal dari Jawa sebagai rangkaian dari prosesi pemkaman.
Febrian Adi - Senin, 16 Januari 2023
Brobosan, Tradisi Penghormatan Jenazah pada Budaya Jawa
Fun
Alat Musik Tradisional Gamelan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Oleh UNESCO
Pada 15 September 2021 (UNESCO) menetapkan instrumen Gamelan sebagai ‘Warisan Budaya Tak Benda’.
Febrian Adi - Kamis, 15 Desember 2022
Alat Musik Tradisional Gamelan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Oleh UNESCO
Indonesia
UNESCO Serahkan Sertifikat Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Restu Gunawan mengatakan butuh waktu lama gamelan untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
Mula Akmal - Sabtu, 17 September 2022
UNESCO Serahkan Sertifikat Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Indonesia
Gamelan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO
UNESCO akan menyerahkan sertifikat gemelan sebagai warisa budaya tak benda milik Indonesia. Penyerahan sertifikat secara simbolis dilakukan di halaman Balai Kota dengan disambut konser gamelan, Jumat (16/9) malam.
Mula Akmal - Kamis, 15 September 2022
Gamelan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO
Bagikan