7 Langkah Cegah DBD


Ilustrasi Nyamuk. (Pexels.com/pixabay)
MERAHPUTIH.COM - KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih kerap terjadi di Indonesia. Kementerian Kesehatan telah memberi peringatan untuk waspada kasus DBD saat memasuki musim kemarau ini.
Kewaspadaan terhadap serangan DBD bisa dilakukan dengan konsep 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, hingga mendaur ulang atau mengubur barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk. Agar terhindar dari DBD, kamu bisa menerapkan tujuh langkah berikut.
1. Membersihkan Lingkungan
- Pastikan tidak ada tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, seperti genangan air di tempat-tempat yang tidak terpakai seperti ban bekas, vas bunga, atau tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat.
- Buang atau olah sampah dengan tepat agar tidak ada tempat air yang dapat menampung nyamuk.
- Tanamlah tumbuhan yang membantu memberantas nyamuk.
2. Menggunakan Kelambu atau Jaring Nyamuk
- Gunakan kelambu atau jaring nyamuk di tempat tidur atau jendela untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti pada malam hari atau di siang hari saat nyamuk aktif.
- Pasanglah kasa jaring untuk mencegah nyamuk masuk ke rumah.
Baca juga:
3. Menggunakan Pengusir Nyamuk
- Gunakan pengusir nyamuk yang mengandung DEET, IR3535, atau picaridin untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, terutama saat berada di luar ruangan.
4. Menggunakan Pakaian Pelindung
- Pakailah pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh, terutama pada saat dan tempat nyamuk Aedes aegypti aktif, seperti di pagi dan sore hari.
5. Menjaga Kebersihan Diri
- Mandi secara teratur untuk menghilangkan keringat yang bisa menarik perhatian nyamuk.
- Gunakan sabun yang dapat menghilangkan bau yang menarik perhatian nyamuk.
6. Mengelola Penampungan Air
- Tutup rapat tempat penyimpanan air, seperti bak mandi atau tempat penampungan air lainnya.
- Bersihkan secara teratur tempat-tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur di sana.
- Bila terdapat tempat yang susah dibersihkan, bisa isi air dengan ikan pemakan jentik nyamuk.
7. Mengawasi Kesehatan
- Jika berada di daerah dengan risiko tinggi DBD, perhatikan gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, atau mual dan muntah.
- Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut, karena DBD memerlukan perawatan medis segera.
Menerapkan langkah-langkah pencegahan tadi diharapkan dapat membantu mengurangi risiko terkena DBD.(ayu)
Baca juga:
Yuk Kenali Perbedaan Nyamuk Penyebab DBD, Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
