60 Karya Xu Bing di Museum Macan


Pameran seni karya Xu Bing. (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
BAGI kamu pencinta seni, ada acara pameran menarik nih di Museum Macan, Jakarta Barat mulai tanggal 31 Agustus-12 Januari 2020. Pameran bertajuk Xu Bing: Thought and Method, ini merupakan pameran retrospektif perupa Xu Bing terbesar dan pertama di Asia Tenggara dan Indonesia.
Pameran ini menampilkan lebih dari 60 karya Xu Bing yang telah ia buat selama 40 tahun. Karya-karya seni tersebut berupa drawing, seni grafis, instalasi, film, dan materi arsip. Terwujudnya pameran ini juga berkat adanya kerjasama antar Museum Macan dan UCCA Center for Contemporary Art, Bejing, Tiongkok.
Baca Juga:

"Saya sangat excited bisa melakukan pameran ini pertama kali di Jakarta. Karya Saya selalu mengenai pendidikan. Di Tiongkok saya selalu membuat sebuah karya untuk sebuah pendidikan," ujar Xu Bing saat press briefing di Museum Macan, Kamis (29/8).
Sesuai dengan judulnya, Xu Bing: Thought and Method menampilkan perjalanan karier Xu Bing secara menyeluruh. Serta metode dan motivasi di balik gagasan artistiknya. Beberapa karya yang ditampilkan ialah Book from the Sky, Ghost Pounding the Wall, Square World Calligraphy, Honor and Splendor, Book from the Ground, dan Dragonfly Eyes.
"Saya yakin pengunjung di Indonesia dapat menikmati karya saya, karena semua karya saya ini mudah dipahami dan bisa direprentasikan dengan berbagai cara," tambahnya.
Baca Juga:
3 Museum Seni "Instagramable" buat Milenial yang Suka Berfoto Ria

Salah satu karya menarik Xu Bing ialah instalasi 'kulit harimau' menggunakan ribuan puntung rokok. Ketika kamu berada di sekitar area instalasi ini kamu benar-benar akan mencium bau tembakau yang begitu menyengat. Instalasi itu menggunakan rokok merek Wealth asal Tiongkok.
Xu Bing mencoba menggambarkan fenomena industri rokok sebagai kekuatan ekonomi melalui instalasi tersebut. "Ini salah satu karya menggunakan tembakau. Membicarakan isu tentang rokok. Ini menggunakan 660 ribu batang rokok," ujar pemandu tur pameran, Asep.
Sementara itu, Direktur Museum Macan, Aaron Seto yakin pengunjung yang datang nantinya bisa menikmati seluruh karya Xu Bing. Karena seluruh karya perupa itu dikemas dengan ringan dan mudah dipahami oleh orang awam seni sekalipun. "Isu yang dibawa sangat universal. Kita bisa melihat metoder cara bekerja Xu Bing dalam pameran ini," pungkas dia. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan

JICAF 2025: Pameran Ilustrasi Terbesar di Indonesia Hadirkan Pengalaman Seni 'New Heights'

Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork

Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer

Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
