50 Persen Jemaah Haji Indonesia Kembali ke Tanah Air


Jamaah haji melakukan sujud syukur saat turun dari pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (28/7). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/YU
MerahPutih.com - Pelaksanaan Ibadah Haji 1443 Hijriah/2022 memasuki fase pemulangan. Hingga kini, setidaknya 50 persen jemaah haji asal Indonesia juga sudah tiba di tanah air.
“Kami ingin mengawal pemulangan sampai tidak ada kendala lagi baik keterlambatan ataupun kita antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief usai rapat evaluasi, Sabtu (30/7).
Baca Juga
Dalam evaluasi yang diikuti seluruh pimpinan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, ini, juga dilakukan beberapa simulasi terkait masalah yang timbul saat proses pemulangan.
“Kita ingin mengawal pemulangan. Juga ada simulasi andaikan ada keterlambatan pesawat, baik pengaturan tas, bus, hingga koper jemaah,” ujar Hilman.
Jika ada keterlambatan pesawat misalnya, maka maskapai harus menanggungnya. “Keterlambatan kita komunikasikan dan kita sampaikan konsekuensinya. Kalau berkonsekuensi tambah masa tinggal jemaah kita sampaikan karena itu ada dalam kontrak,” kata dia.
Hilman mencontohkan adanya keterlambatan satu maskapai yang lantas harus mencarikan penginapan dan memberikan makan bagi jemaah.
“Kita sebenarnya tidak ingin fokus di penggantian, tapi bagaimana ini tidak ada keterlambatan. Karena di Indonesia juga kasihan keluarga sudah menjemput kadang juga menginap,” kata Hilman.
Baca Juga
Dalam evaluasi ini juga dibahas tentang jatah air zamzam bagi jemaah. Kementerian Agama akan segera mengusulkan penambahan jatah air zamzam bagi jemaah menjadi 10 liter.
“Nanti air zamzam bisa disimulasikan andaikan ditambah jadi 10 liter. Tapi problem utama proses distribusinya, kalau tambah 5 liter kali 100 ribu jemaah misalnya, kan banyak. Nanti biayanya bagaimana ini sedang kita kaji,” ujarnya.
Pembatasan usia jemaah juga sedang dikaji karena di Indonesia saat ini terdapat 750 ribu jemaah lansia yang juga harus difasilitasi secara proporsional.
“Ini jangan sampai haji ini eksklusif, kecuali ada faktor terkait protokol kesehatan. Misalnya tahun ini dibatasi usia 65 tahun,” kata dia.
Yang pasti, kata Hilman, evaluasi haji tahun ini menunjukkan tingkat kepuasan jemaah meningkat.
“Kita tidak menilai sendiri tapi dari PHU memastikan prosedur yang kita tentukan bisa dijalankan. Aturan terkait pelayanan juga dijalankan. Apakah jemaah puas? Insya Allah kami sedang meminta lembaga independen untuk mensurvei,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU, Saiful Mujab mengatakan, untuk kepulangan, seluruh debarkasi dan asrama haji juga telah siap menyambut jemaah.
“Setiap jemaah yang datang di bandara langsung kami arahkan ke asrama haji dan kita kasih zamzam lima liter,” ujarnya.
Seluruh jemaah juga langsung dilakukan swab antigen. Jika menemukan ada yang positif COVID-19, maka langsung dilakukan pemisahan jemaah. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

BPKH Dukung Penyidikan KPK Terkait dengan Kuota Haji 2024

Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

BP Haji Bakal Jadi Kementerian Haji, Presiden Bakal Tunjuk Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah
