5 Ribu Kendaraan Diputarbalik Saat Masuk dan Keluar dari Jawa Barat

Ilustrasi kendaraan memadati ruas jalur Puncak Bogor, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Merahputih.com - Sebanyak 17.000 kendaraan terjaring di 158 pos penyekatan menuju dan keluar dari wilayah Jawa Barat pada hari pertama pelarangan mudik, Kamis (6/5). Sedangkan 5.000 kendaraan di antaranta diminta putar balik.
Wakalpolda Jawa Barat, Brigjen Eddy Sumitro Tambunan mengatakan, sejauh ini lalu lintas di hari pertama larangan mudik di Jawa Barat terpantau lancar.
Baca Juga:
Tak Dibiayai Pemprov Jabar, Pemkab Bogor Ingin Pembangunan Jalur Puncak II Berlanjut
"Secara global situasi berjalan lancar, sekitar 17 ribu yang diperiksa ada 5 ribu lebih yang diputar balik oleh jajaran sampai Kamis (6/5) siang. Mungkin nanti bisa nambah," papar Eddy kepada wartawan, Kamis (6/5).
Menurut dia, semua jalur di Jawa Barat menjadi prioritas pengawasan serta dijaga 17.000 petugas baik itu ruas jalan nasional, provinsi, hingga jalan-jalan tikus.
Eddy pun menilai, bahwa apa yang dilakukan petugas saat ini bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya dimana dalam Operasi Ketupat untuk memperlancar arus, saat ini orang dilarang melakukan perjalanan.
"Sudah ada yang memerintah, enggak usah keluar. Enggak usah mudik," imbau Eddy.

Sebanyak 158 pos penyekatan mudik Lebaran sudah disiapkan di perbatasan jalan tol dan arteri Jawa Barat (Jabar) dan para petugas akan mencegah masuknya pelaku perjalanan lintas batas wilayah yang nekat mudik.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, penyekatan akan berlangsung pada tanggal 6-17 Mei 2021 dan petugas yang terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, dan perangkat daerah, sudah menyiapkan skema penyekatan secara komprehensif.
Selain menjadi daerah tujuan mudik, Jabar menjadi titik pertama masuk warga DKI Jakarta maupun Banten menuju ke arah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
Baca Juga:
Ribuan Kendaraan Diputar Balik di Kawasan Puncak, ini Penyebabnya
Kang Emil meminta petugas bersiaga 24 jam untuk mencegah pemudik selama masa peniadaan mudik. Supaya penyekatan berjalan optimal, ia menyarankan untuk disusun jadwal shift.
“Karena ada perbincangan di media sosial, para pemudik curi-curi waktu ketika penjaga tengah beristirahat. Jadi harus dibagi dalam 3 shift dalam 24 jam," tutup dia. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik

Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas

Rakyat Jadikan Angkutan Umum Jadi Pilihan Saat Arus Mudik dan Balik, Ada Peningkatan 8 Persen

Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta

Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi

Selama Masa Angkutan Lebaran 2025, Ketepatan Waktu Kereta Api Belum Capai 100% On Time

PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Okupansi Keberangkatan Kereta Api Capai 104 Persen selama Mudik Lebaran 2025

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Berakhir, Korlantas Polri Bakal Evaluasi Semua Aspek
