4 Alasan Salah untuk Menikah


Menikah membutuhkan komitmen dan keteguhan hati. (Foto_ Unsplash_Tom The Photographer)
MENIKAHLAH untuk alasan yang tepat. Itulah mengapa perlu banyak pertimbangan sebelum memutuskan melangkah ke jenjang ini. Kondisi ekonomi setelah menikah, memilih lokasi rumah, sampai rencana memiliki momongan wajib masuk dalam pertimbangan itu. Dalam pertimbangan itu, kamu juga harus memerhatikan bahwa alasanmu menikah cukup kuat.
Melansir Womensweb.in, pernikahan yang tidak didasari hati dan keinginan sendiri pada akhirnya akan hancur di kemudian hari. Jika dari awal pernikahan tersebut bukan dari keinginan dan kesiapan mental pribadi, bahtera rumah tangga akan sangat mudah goyah. Nah, jika kini kamu tengah masuk ke fase merencanakan pernikahan, ada baiknya melihat kembali alasanmu menikah. Pastikan kamu menikah untuk sebuah alasan yang tepat, bukan karena alasan yang keliru.
BACA JUGA:
1. Memperbaiki ekonomi

Girls, zaman sekarang menikah sudah tidak bisa dijadikan alasan untuk meningkatkan status ekonomi. Sudah tidak aneh lagi di zaman modern ini untuk suami dan istri sama-sama bekerja demi mencukupi kebutuhan rumah tangga. Apalagi kita tidak akan pernah ada yang tahu akan ada kebutuhan mendadak seperti apa di masa depan.
2. Tuntutan orangtua

Meskipun anak wajib mendengarkan nasihat orangtua, tetapi yang namanya jodoh harus dipilih berdasarkan ketetapan hati. Menikah hanya sekali seumur hidup dan tentunya kamu harus memilih yang terbaik untuk dirimu sendiri. Pilih lah pasangan yang mau mengerti, menerima, dan sama-sama berjuang mengarungi bahtera rumah tangga apa pun rintangannya.
3. Semua teman sudah menikah

“Si A sudah menikah. Si B sebentar lagi juga akan tunangan. Aku kapan?” jangan sampai pikiran seperti ini justru mempengaruhi masa depan. Waktu setiap orang itu berbeda. Baik dalam karier dan pernikahan, tak semua orang akan melalui jalan yang sama. Sambil menunggu jodoh datang, perbanyak pengalaman bekerja serta amal ibadah untuk memperbaiki diri. Sehingga secara finansial dan mental pun dirimu sudah siap untuk menikah.
4. Mencari kebahagiaan

Yang menciptakan kebahagiaan adalah diri sendiri bukan pernikahan. Ketika kamu menikah, kebahagiaan dan canda tawa itu tidak akan terjadi 24 jam penuh. Akan ada masalah, tangis, duka, serta kekecewaan yang mengiringi rumah tangga. Maka menikah lah ketika dirimu sendiri sudah bahagia dan siap secara mental.(Mar)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta

Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya

5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu

3 Tanda Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan, Tinggalkan Saja

Pentingnya Komitmen untuk Bikin Hubungan Langgeng

5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting

Korea Selatan Sambut Generasi Baru, Angka Kelahiran Catatkan Rekor Tertinggi dalam 14 Tahun

Lajang Berhak Bahagia, Aktivitas Seru ini Bisa Dilakukan Sendirian

Memahami Kata Gaul 'Bestie', Apa cuma buat Cewek?

BI Checking ke Calon Pasangan, Penting enggak Sih?
