34 Orang Dilaporkan Meninggal dan 3.697 Warga Mengungsi akibat Erupsi Semeru


Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (6/12/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan peningkatan jumlah pengungsi dan korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Jumlah pengungsi kini di atas 3 ribu jiwa.
"Jumlah warga yang mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya pada Selasa (7/12).
Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa. Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa.
Baca Juga:
Masyarakat Sekitar Gunung Semeru Diimbau Tak Beraktivitas Radius hingga 5 Kilometer
Abdul Muhari mengatakan, sebagian besar warga yang mengungsi berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa.
Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan sembilan titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa.
Sementara itu, jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko tersebut masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.
Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak.
Pihak pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan.
Baca Juga:
Kecelakaan Tertabraknya Penyeberang Jalan, TransJakarta Minta Masyarakat Gunakan JPO
Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan terputus (Gladak Perak) satu unit.
Data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB Selasa (6/12), jumlah personel gabungan mencapai 985 orang.
Para personel melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak.
Selain personel, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang.
Antara lain BNPB menyiagakan 3 unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong 2 unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik. (Knu)
Baca Juga:
Wagub DKI Sebut Warganya Bakal Rogoh Kocek Sendiri untuk Vaksin Booster
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore

Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Diharapkan Hujan Tidak seperti di Bali hingga Sebabkan Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Timur

254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi
