Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian


Peta titik banjir di Bali. (Foto: dok. Google)
MerahPutih.com - Banjir yang terjadi di Bali kembali memakan korban jiwa dan membuat ratusan warga terdampak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Rabu (10/9) malam, sembilan orang meninggal dunia, dua orang masih hilang, serta 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak banjir.
Banjir melanda enam kabupaten/kota, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan. Dari keseluruhan wilayah tersebut, Denpasar menjadi yang terparah dengan lima korban meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.
Baca juga:
Wayan Koster Sebut Banjir di Bali Disebabkan Curah Hujan Tinggi, Juga Singgung Persoalan Sampah
Di Kabupaten Jembrana, dua orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 103 kepala keluarga atau 200 jiwa terdampak. Kabupaten Gianyar mencatat satu korban jiwa, begitu pula di Kabupaten Badung. Adapun di Klungkung terdapat 99 kepala keluarga atau 420 jiwa terdampak, sementara data dari Kabupaten Tabanan masih dalam pendataan.
“Karena banjir tersebut, sebagian warga terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Kamis (11/9).
BNPB juga merinci jumlah pengungsi. Di Jembrana, sebanyak 85 jiwa mengungsi di sejumlah posko, antara lain Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa.
Sementara di Denpasar terdapat 108 jiwa yang mengungsi di SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, serta Banjar Dakdakan Peguyangan.
Baca juga:
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
Hujan Deras Picu Banjir di Bali: Denpasar, Gianyar, Tabanan, hingga Jembrana Terendam
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto kini berada di Bali untuk memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana bersama unsur forkopimda Bali. Dalam rapat tersebut, ia menekankan pentingnya memprioritaskan pencarian, pertolongan, serta penyelamatan masyarakat terdampak.
“Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat harus dimaksimalkan,” imbuh Abdul.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan masih akan mengguyur Bali dalam sepekan ke depan.
“Diperkirakan hujan ringan terjadi di sebagian wilayah Bali,” ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani.
BMKG juga mencatat hujan dengan intensitas ekstrem terjadi di Bali pada Selasa (9/9), terutama di Jembrana dan Denpasar. Kondisi ini memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah.
“Sejumlah fenomena memengaruhi dinamika atmosfer, di antaranya aktifnya gelombang atmosfer Rossby equatorial yang mendukung pembentukan awan konvektif di wilayah Bali,” jelas Andri. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
