3 Sektor Utama yang Dapat Menjadi Fokus Investor di 2023
Pasar saham global masih terpukul karena berbagai faktor termasuk pengendalian pandemi. (Foto: Unsplash/Marga Santoso)
PLATFORM trading online global Tiger Brokers, memberikan gambaran bagaimana kinerja investasi dan aset utama lainnya pada 2022. Mereka juga memperkirakan dampaknya terhadap investor pada 2023 di seluruh negara Barat dan Asia.
Menurut CEO Tiger Brokers (Singapura) Eng Thiam Choon, meski 2022 menjadi tahun yang baik bagi banyak industri, pasar saham global masih terpukul karena berbagai faktor termasuk pengendalian pandemi.
Dengan adanya perubahan ekonomi, Tiger Brokers berupaya menawarkan wawasan pemasaran berharga yang dapat meandu dan membekali investor saat bergerak maju ke 2023.
"Melalui temuan investasi ini, kami tetap teguh dan berkomitmen untuk menyediakan peluang investasi global yang efisien dan cerdas bagi semua orang, terlepas dari latar belakang atau tingkat pengalaman merek," kata Eng, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Kamis (16/3).
Baca juga:
5 Jenis Aset Kripto Paling Banyak Diminati Investor Indonesia
Di AS, Tiger Brokers memperkirakan kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunga pada paruh pertama 2022, ditambah dengan pembukaan kembali pasar Tiongkok, akan membawa berita positif bagi ekonomi global. Di negara Eropa, Inflasi telah mengikis laba perusahaan dan pendapatan konsumen, yang mengarah pada pengetatan kebijakan moneter, yang telah mengurangi investasi dan konsumsi.
Di negara-negara ASEAN, seperti Vietnam, Produk Domestik Bruto (PDB) telah tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata enam persen dalam 10 tahun terakhir. Dalam lima tahun terakhir, Indeks Saham Ho Chi Minh telah melampaui indeks global termasuk S&P 500 dan Dow Jones dalam hal pengembalian dan peningkatan.
Di Thailand, jumlah investor negara tersebut yang membuka akun di Bursa Efek Thailand telah meningkat secara stabil dalam 10 tahun terakhir, dan proporsi akun online juga meningkat dari tahun ke tahun.
Baca juga:
Berdasarkan temuan ini, Tiger Brokers mengidentifikasi tiga sektor utama yang dapat menjadi fokus investor pada 2023:
Teknologi akan terus ada dan berkembang
Terlepas dari pemutusan hubungan kerja dan tantangan yang terjadi baru-baru ini di sektor ini, industri teknologi diperkirakan akan tetap kuat di seluruh wilayah Barat dan APAC- ASEAN.
Dengan dibukanya kembali Tiongkok dan pelonggaran kebijakan regulasi di sektor teknologi oleh pihak berwenang, kenaikan besar dapat diramalkan di subsektor industri seperti AI, komputasi awan, keamanan siber, metaverse, robotika, dan IoT.
Wisata "balas dendam" untuk membuka pintu investasi baru
Revenge travel atau wisata “balas dendam” akan terus melonjak pada 2023 ini karena semakin banyak wilayah yang melonggarkan pembatasan dan membuka perbatasan mereka untuk perjalanan internasional dan domestik.
Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas rekreasi dan bisnis yang akan mendorong investasi di sektor pariwisata dan konsumen.
Bermain di olahraga dapat menghasilkan taruhan investasi yang besar
Olimpiade 2022, kemeriahan Final Piala Dunia FIFA, dan Grand Prix Singapura 2022 masih membekas di benak para penggemar olahraga. Sebagai sponsor resmi Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) Mitsubishi Electric Cup 2022, Tiger Brokers memahami bagaimana acara olahraga besar seperti ini memiliki dampak penting pada aktivitas ekonomi dari masuknya wisatawan hingga belanja konsumen. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis