3 Penumpang Positif COVID-19, Ini Langkah Ketat PT KCI


Penumpang Commuter Line. Foto: MP/Andika Pratama
MerahPutih.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan aturan ketat mulai Senin (4/5) setelah diketahui ada tiga penumpang yang positif COVID-19 usai dilakukan tes Swab di Stasiun Bogor, 27 April 2020.
VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba menegaskan pihaknya mengeluarkan kebijakan baru soal pembatalan keberangkatan KRL jika terjadi kepadatan di dalam gerbong.
Baca Juga
Update COVID-19, Minggu (3/5): Pasien Positif 11.192 dan 1.876 Dinyatakan Sembuh
"Kereta tidak akan diberangkatkan kembali hingga para pengguna mengikuti aturan kapasitas maksimum sejumlah 60 orang per kereta," kata Anne dalam keterangannya di Jakarta, hari ini.

Anne menyebut, untuk mengendalikan kepadatan ini, diperlukan kepedulian masyarakat dalam menggunakan KRL. Jam masuk dan pulang kerja yang bersamaan memang jadi tantangan.
"Kami mengajak para pengguna untuk tetap bersabar menunggu KRL yang kosong agar tetap menjaga physical distancing," terang Anne.
Dalam tes massal itu, dari sampel 325 orang pengguna KRL pada Senin pagi tersebut, hasilnya sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat yaitu ditemukan 3 orang atau kurang dari 1% dari pengguna yang dites hasilnya positif.
Indikasinya, ketiga pengguna tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang sebelumnya tidak pernah mengetahui bahwa mereka positif COVID-19. Penyebaran virus ini sendiri dapat terjadi dimanapun, termasuk di lokasi kerja dan pasar-pasar.
Baca Juga
Update Corona DKI Minggu (3/5): Kasus Positif 4.417 Orang, Sembuh 621 Jiwa
"Maupun kemungkinan lokasi lainnya yang didatangi para pengguna," imbuh Anne.
Meski persentasenya sangat rendah, KCI tetap berupaya meningkatkan berbagai upaya pencegahan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan prokotol pencegahan COVID-19 di transportasi publik, physical distancing, dan mengendalikan kepadatan pengguna di KRL.
Seperti melakukan cek suhu tubuh bagi seluruh pengguna maupun petugas di stasiun. Pada sepuluh stasiun juga telah dipasang thermal scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh ratusan pengguna dalam waktu bersamaan.

Mereka juga menyediakan wastafel tambahan yang dipasang pada lokasi-lokasi yang sering dilalui pengguna KRL agar dapat digunakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah naik KRL di lebih dari 40 Stasiun.
Anne juga menjelaskan bahwa jumlah penumpang semakin anjlok dari waktu ke waktu. Hal ini tak lepas dari adanya pembatasan kegiatan yang berlangsung berhari-hari akibat penyebaran virus corona.
Ia menuturkan dari 761 perjalanan KRL yang beroperasi setiap harinya, 90 persen perjalanan berjalan dengan kondisi minim.
Baca Juga
Kepergok Tak Pakai Masker, Pengunjung dan Pembeli Pasar Tradisional Dipaksa Pulang
"Hal ini terpantau dari data volume penumpang, data pengguna yang melakukan tap in maupun tap out di stasiun, pantauan petugas di lapangan, maupun gambar-gambar yang diunggah para pengguna ke sosial media," jelasnya.
Untuk diketahui bersama, selama PSBB ini volume penumpang sudah turun mencapai 80 persen. Saat ini pengelola hanya melayani 180-190 ribu penumpang/hari di mana untuk Jabar lintas Bogor 100-110 ribu dan lintas Bekasi/cikarang 28-30rb penumpang per hari. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
KAI Commuter Tutup Operasional Stasiun Palmerah, Kamis (28/8), Antisipasi Aksi Demo Buruh di MPR/DPR

Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji

Demo ‘Revolusi Rakyat’ di Gedung DPR, KRL dari Arah Serpong Hanya Bisa sampai Stasiun Kebayoran, Penumpang Menumpuk di Stasiun

Demo ‘Revolusi Rakyat’ Dekat DPR Ricuh, Penumpang KRL Tujuan Serpong dan Rangkasbitung Diminta Hindari Stasiun Palmerah

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Melihat Progres Pembangunan Jalan Layang dan JPO Tenjo Akan Segera Beroperasi

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen

Sebelum Naik Whoosh Kembali ke Jakarta. Prabowo Sempat-sempatnya Sapa Warga Sekitar

KRL yang Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Dievakuasi setelah 2 Jam, Perjalanan kembali Normal
