3.000 Cap Jempol Darah Dukung Megawati Ketum PDIP 2025-2030
Kader PDIP Solo melakukan aksi cap jempol darah bentuk dukungan Megawati Soekarnoputri jadi ketum PDIP lagi di Kongres, Jumat (10/1). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Sebanyak 3.000 kader PDIP Solo menggelar aksi cap jempol darah di kantor DPC PDIP Solo usai upacara HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1).
Aksi tersebut dilakukan untuk mendukung Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi Ketum PDIP periode 2025-2030.
Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, aksi 3.000 keder cap jempol darah ini merupakan salah satu wujud militan, loyal dan kader terhadap Megawati
“HUT PDIP kita gelar upacara sederhana dan sekaligus buktikan militansi terhadap partai dan ketum. Cap jempol darah ini bentuk dukungan Ketum Megawati kembali jadi ketum PDIP pada Kongres 2025,” ujar Rudy.
Baca juga:
Menurut Rudi, aksi cap jempol ini juga sebagai simbol perlawanan bagi siapapun yang mengganggu Kongres PDIP siap dilawan sampai titik darah penghabisan.
“Ini menunjukkan pengorbanan darah itu hal biasa. Siapapun yang mengganggu kongres partai kami melawan sampai titik darah penghabisan,” kata dia.
Rudi menambahkan dukungan Ibu Mega ketum periode 2025-2026 juga didukung PAC dan ranting semua sepakat. Alasan dukungan itu karena Megawati yang taat konstitusi.
“Beliau (Mega) satu-satunya ketum perempuan usia 77 tahun masih mau dan mampu untuk menyatukan seluruh kader PDIP dari Sabag sapai Matauke,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad