2 Tahun Tidak Ada Job, Seniman Wayang Pilih Jualan Alat Pentas di Pinggir Jalan

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 21 Agustus 2021
2 Tahun Tidak Ada Job, Seniman Wayang Pilih Jualan Alat Pentas di Pinggir Jalan

Seniman wayang dan sinden berjualan alat-alat pentas di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/8). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dampak Pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai mulai dirasakan sejumlah seniman wayang. Seniman tidak bisa menggelar pentas wayang sama sekali serta tidak punya penghasilan sama sekali.

Alhasil, mereka memilih berjualan alat-alat pentas di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/8)

Baca Juga

Dukung Ciptakan Lapangan Kerja, Rutan Solo Bangun Pabrik Garmen Pertama di Jateng

Seorang Dalang Ki Bambang Wiji Nugroho mengatakan pandemi COVID-19 berdampak pada matinya ekonomi para seniman wayang. Penghasilan tidak ada sama sekali, sedangkan kebutuhan sehari-hari harus tercukupi.

"Banyak cicilan yang harus dibayar dan menanggung biaya hidup keluarga juga. Pemasukan tidak ada sama sekali," ujar Bambang pada MerahPutih.com.

Seniman wayang dan sinden berjualan alat-alat pentas di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/8). (MP/Ismail)

Seniman wayang dan sinden berjualan alat-alat pentas di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/8). (MP/Ismail)

Dalang asal Yogyakarta ini mengaku seniman-seniman sudah sekitar dua tahun ini tidak dapat izin untuk pentas. Sedangkan untuk usaha yang lain sudah sangat sulit di tengah PPKM level 4.

"Saya jauh-jauh datang ke Solo ini hanya untuk berjualan alat-alat pentas seperti blangkon, wayang kulit, dan baju kebaya sinden di Solo," tutur dia.

Ia mengatakan, di Solo terkenal sebagai Kota Budaya terdapat banyak seniman dan kolektor. Dengan alasan itu, ia berharap alat-alat pentasnya laku terjual untuk membayar utang dan menyambung hidup.

"Saya sudah berjualan online, tetapi tidak laku. Alat-alat pentas ini tidak semua orang mau membelinya. Hanya seniman wayang dan kolektor yang mau membelinya sehingga saya jual ke Solo," kata dia.

Dikatakannya, untuk beralih pekerjaan tidak mudah karena keahliannya hanya pada bidang seniman wayang. Alhasil, berjualan alat-alat pentas sebagai jalan keluar terakhir karena terdesak kebutuhan.

"Sangat sulit makanya dengan kondisi sekarang, dengan sangat terpaksa menjual wayang kulit untuk menyambung hidup saja. Semakin sulit untuk mendapatkan penghasilan, sedangkan tagihan utang jalan terus," keluhnya.

Seniman wayang lainnya dari Kabupaten Boyolali, Ki Wartono Subarno mengatakan tidak hanya dalang yang jualan wayang kulit, dari sinden juga jualan baju kebaya karena tidak ada uang lagi untuk makan.

"Sudah dua tahun ini saya tidak ada job pentas. Saya jualan ini tidak untuk untuk sendiri uangnya, tetapi diserahkan juga pada karyawan yang juga kesulitan cari makan," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Bantu Warga Terdampak PPKM Level 4, Kementan Sediakan ATM Beras di Solo

#Seniman #Wayang Kulit #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Dalang Kondang Anom Suroto Tutup Usia Karena Sakit Jantung, Pemakaman di Klaten Pukul 16.00
Dalang Ki Anom Suroto itu wafat dalam usia 77 tahun akibat penyakit jantung.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Dalang Kondang Anom Suroto Tutup Usia Karena Sakit Jantung, Pemakaman di Klaten Pukul 16.00
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Lifestyle
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Galeri di Art Jakarta 2025 ini menarik perhatian pengunjung. Pameran seni itu sudah resmi ditutup pada Minggu (5/10) kemarin.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Lifestyle
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Art Jakarta 2025 menampilkan 75 galeri dari 16 negara. Nantinya, ada segmen unggulan di Art Jakarta 2025 yang tak boleh dilewatkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Lifestyle
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Heineken menghadirkan pengalaman seru lewat Ahhhterwork. Pengalaman ini mengubah rasa lelah menjadi momen santai.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Indonesia
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Polemik royalti lagu kini masih ricuh. Pelaku usaha hingga seniman mendesak DPRD Solo untuk membubarkan LMKN.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Bagikan