12 Orang Tewas dan 3.000 Terluka Akibat Ledakan Pager, Bahan Peledak Ditempatkan Dalam Baterai
Ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon. / ANTARA/Anadolu/py
MerahPutih.com - Hizbullah mencatat setidaknya 12 orang tewas dan hampir 3.000 lainnya terluka ketika penyeranta atau adio panggil dan lebih dikenal dengan sebutan pager meledak pada Selasa (17/9) di beberapa daerah di Lebanon, termasuk ibu kota Beirut.
Ledakan ini yang menurut media Lebanon merupakan pelanggaran sistem yang dilakukan oleh Israel. Tetapi, tidak ada komentar dari Israel mengenai ledakan penyeranta, tetapi Hizbullah berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Israel.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dijadwalkan memberikan pidato pada Kamis pukul 17:00 waktu setempat (22.00 WIB) mengenai ledakan tersebut, termasuk mengenai cara perangkat tersebut dicurangi dan tanggapan kelompoknya terhadap ledakan.
Ledakan penyeranta terjadi di tengah meningkatnya eskalasi perbatasan antara Israel dan Hizbullah yang telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang mematikan Tel Aviv di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Baca juga:
Tank Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Gaza
Mantan brigadir jenderal Lebanon, Mounir Shehada mengatakan sebanyak 5.000 perangkat penyeranta yang diimpor oleh Hizbullah pada lima bulan lalu hampir pasti telah dilengkapi dengan bahan peledak sebelum tiba di Lebanon.
Shehada yang merupakan mantan koordinator pemerintah Lebanon dengan misi penjaga perdamaian PBB UNIFIL itu menuturkan kepada Anadolu pada Rabu bahwa perangkat nirkabel tersebut dilengkapi dengan beberapa gram bahan peledak yang sulit dideteksi.
Bahan peledak tersebut, lanjutnya, ditempatkan di dalam baterai sedemikian rupa sehingga perangkat tersebut tidak dapat dideteksi oleh sensor atau alat pendeteksi bahan peledak apa pun.
“Baterai litium, jika terbakar atau meledak, tidak akan menyebabkan kerusakan seperti itu,” kata Shehada.
Baca juga:
Indonesia Tegaskan Isreal Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza
Ia menjelaskan, rekaman menunjukkan bahwa terjadi ledakan dahsyat, sedangkan baterai litium hanya menghasilkan nyala api kecil dan ledakan sangat kecil sehingga tidak akan menghasilkan ledakan yang dahsyat.
Mengenai lokasi atau negara di mana perangkat tersebut dipasang, Shehada berkata bahwa masih terlalu dini untuk membahas hal itu, tetapi kecurangan tersebut bisa saja terjadi selama tahap produksi atau pada tahap lainnya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
Mahkamah Internasional Perintahkan Isreal Larang Tolak Bantuan ke Gaza, Termasuk dari Lembaga PBB UNRWA
Insiden Ajax-Maccabi Jadi Alasan Polisi Larang Suporter Israel Tandang ke Aston Villa
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis