12 Kecamatan di Makassar Terdampak Banjir
Tim penyelamat mengevakuasi warga terdampak banjir dengan perahu karet setelah rumahnya terendam banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/2/2023). Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar mencatat sebanyak 12 kecamatan tersebar di 45 kelurahan terdampak bencana banjir di wilayah Kota Makassar.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin menyampaikan, data sementara jumlah penyintas tercatat sebanyak 2.928 jiwa dengan 828 Kepala Keluarga tersebar di 37 titik pengungsian pada delapan kecamatan.
Baca Juga
Lokasi tersebut masing-masing di Kelurahan Manggala dan Batua, Kecamatan Manggala. Kelurahan Mamajang Selatan, Mamajang Luar, Mamajang Dalam, Sambung Jawa, Parang dan Karang Anyer, Kelurahan Manggala, Kecamatan Ujung Pandang. Kelurahan Maradekayya Utara, Kecamatan Makassar.
Selanjutnya, di Kelurahan Buntusu, Kapasa, Kapasa Raya, Bira, Parangloe, Kecamatan Tamalanrea. Disusul Kelurahan Katimbang dan Sudiang Kecamatan Biringkanaya.
Kemudian, di Kelurahan Rappocini, Banta-bantaeng, Karunrung, Ballaparang, Kecamatan Rappocini. Dan di Kelurahan Kaluku Bodoa serta Kelurahan Wala-walaya, Kecamatan Tallo.
Sejauh ini, BPBD Makassar terus bergerak melaksanakan pemantauan lokasi titik genangan serta pendataan (update) jumlah masyarakat yang mengungsi. Evakuasi warga dengan perahu karet dan Polyethylene termasuk melakukan pendampingan warga di lokasi pengungsian.
Jumlah personel diturunkan sebanyak 60 orang, terdiri dari tim evakuasi 35 orang, tim asesmen 15 orang dan tim medis 10 orang. Peralatan pendukung, satu unit kendaraan serba guna, tujuh unit perahu karet, tiga unit kendaraan masing-masing ambulans, mobil lapangan serta mobil pick up atau bak terbuka.
Baca Juga
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana menyebutkan, berdasarkan informasi yang diterima, sebanyak lima daerah di Sulsel terdampak cuaca ekstrim yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros, Pangkep, Barru dan Soppeng.
"Kelihatan agak parah memang di Kota Makassar. Jadi ada 16 titik yang terdampak dari pada banjir dan tergenang air. Tetapi Alhamdulillah, tidak ada korban yang meninggal," kata Nana.
Bagi korban terdampak, tambah dia, sudah di evakuasi ke beberapa lokasi aman. Langkah selanjutnya, menyiapkan dapur umum dengan bekerja sama PMI dan Pemda untuk menyiapkan posko kesehatan juga memberikan bantuan dalam bentuk makanan siap saji bagi para korban yang di sudah evakuasi ke lokasi pengungsian.
"Tentunya kami berharap untuk situasi ke depan sesuai dengan informasi BMKG dari tanggal 12-16 Februari ini masih ada cuaca ekstrim yang dapat menyebabkan hujan lebat. Kami berharap kepada warga untuk mengikuti perkiraan cuaca di BMKG serta kesiapan masyarakat seandainya wilayahnya terkena banjir," pungkasnya. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono
Cuaca Eksrem Bikin Banjir di Semarang, BNPB Siagakan 2 Pesawat Buat Reduksi Awan Hujan
Pemprov DKI Gunakan Dana BTT untuk Perbaiki 8 Tanggul Roboh dan Longsor di Jakarta
Jakarta Diguyur Hujan Deras, 4 RT dan 3 Ruas Jalan Kebanjiran
Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaan Banjir Lokal dan Kiriman